Jakarta,-World Halal Centre Nahdlatul Ulama (WHC-NU) bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI menggelar Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH), hal tersebut tentunya menjadi terobosan dan langkah promodel pelaksanaan kuliner Halal ataupun usaha halal dalam aspek kehidupan. Acara ini berlangsung pada tanggal 04 Maret – 07 Maret 2022 melalui aplikasi Virtual Zoom.
Dalam kegiatan virtual ini, KH. H. Musli Ramlan, mengemukakan bahwa training ini dilakukan untuk pertama kalinya. Menurutnya, sebagai pemangku world Halal Centre NU untuk bisa memberikan UMK sertifikat Halal agar kehidupan ekonomi masyarakat meningkat, terutama warga nahdliyyin yang berkecimpun dalam UMK sehingga memiliki kesempatan yang utama untuk mendapatkan sertifikat halal dalam melaksanakan usahanya.
“Maka sangat diperlukan pendampingan, dikarenakan pelatihan ini pertama kalinya dilaksanakan dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang dari berbagai Kabupaten atau Kota,”imbuhnya.
Oleh karena itu mari mengawali training ini dengan menargetkan di tahun ini kurang lebih sekitar 1000, karena jumlah UMK yang dibimbing lebih dari 10 juta sehingga ada peluang yang sangat besar untuk kita semua berbakti untuk masyarakat dan keummatan.
“Saya berterimah kasih kepada panitia yang begitu bersemangat dan berkeringat tanpa lelah mewujudkan impian kita semua. Alhamdulillah pada hari ini kita akan mengawalinya semoga menjadi sejarah bagi keummatan kita atas nama Nahdatul Ulama agar masyarakat menilai kita sebagai orang yang membantu perekonomian masyarakat,” paparnya.
Selain itu, beliau menambahkan waktu yang diperlukan empat hari ini untuk mendapatkan sertifikat sebagai profesi baru pendamping Halal. Karenanya, teman-teman yang ikut disini akan mendapat sertifikat sebagai pendamping untuk mengurus sertifikat halal.
“Jangan sampai terputus mengikuti tahapan-tahapannya, karena penting buat kalian, karena ini adalah hal yang baru dan sebelumnya belum ada,” harapnya.
Lebih lanjut, Ketua Wilayah Nahdatul Ulama DKI Jakarta, KH. Samsul Ma’arif bahwa ini merupakan kegiatan upaya mendorong ekonomi warga. Maka dari itu beliau memberikan apresiasi kepada pengurus world halal centre yang telah mengadakan acara pelatihan pendamping proses produk halal tersebut.
“Saya yakin kegiatan ini akan menarik semua pihak, karena di samping world halal centre ini pertama kali yang ada dilingkungan ormas keagamaan. Jadi ormas keagamaan belum ada yang membuat lembaga semacam world halal centre,” bebernya.
Oleh karena itu, mari lembaga ini dimamfaatkan sebaik mungkin. Pertama, untuk mencari ridho Allah SWT. Kedua, untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat terutama masyarakat menengah level ke bawah.
“Usaha-usaha mikro, ya makanan kuliner di level bawah kadang-kadang disatu sisi kepingin mendapatkan eksistensi identitas supaya usaha mereka mendapatkan semacam pengakuan,” jelasnya.
Menurutnya kata dia sering kali berkunjung di suatu tempat masih berfikir halal ataupun haramnya, walaupun pada dasarnya konsep Fiqih syafi’i semua makanan pada substansinya itu halal, kecuali ada petunjuk atau dalil yang menyatakan langka. Namun demikian karena memang proses sertifikasi ini sudah di sepakati dalam undang-undang antara lain mewujudkan adanya sertifikat halal ini.
“Saya berharap kepada seluruh pengurus world halal centre NU betul-betul bekerja untuk kepentingan masyarakat. Jangan Berfikir dari awal kita akan mendapatkannya nanti, tetapi buktikan dulu kerja kita insyaAllah Allah SWT akan memudahkan urusan-urusan dan usaha kita,” tandasnya.