Buletinnusantara – Gempa bermagnitudo 5,1 terjadi pada Minggu (7/10), pukul 06.50 WIB. Warga Nias Utara merasakan guncangan cukup kuat saat gempa terjadi.

Mereka merasakan guncangan selama 5 detik hingga membuat panik. Warga segera keluar rumah ketika gempa terjadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias masih melakukan pemantauan di lapangan.

Sementara itu, warga Gunung Sitoli dan Nias Barat tidak merasakan guncangan gempa.

Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan parameter gempa terjadi berada pada 38 km barat laut Nias Utara, Sumatera Utara. Gempa terjadi pada kedalaman 27 km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami. BMKG memonitor intensitas gempa yang diukur dengan MMI (Modified Mercalli Intensity), pada Lahewa Nias Utara III MMI dan Gunung Sitoli II MMI.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas subduksi. BMKG merilis pada Minggu (7/6) bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

“Gempa ini pusatnya tepat di bidang kontak antar lempeng di zona megathrust segmen Nias-Simeulue,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui pesan digital pada Minggu (7/6)

BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpicu oleh informasi palsu pascagempa. Informasi resmi dapat diperoleh pada laman BMKG maupun institusi pemerintah, seperti BPBD dan BNPB. (APJ)*