Jakarta, Buletinnusantara – Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menggelar open house bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H atau pada Rabu 6 Juli 2016 di kediamannya Jl. Karang Asem Utara, Kuningan, Jakarta Selatan. Sejumlah duta besar negara sahabat dan pejabat tinggi pemerintah dan lembaga negara tampak hadir bersilaturahmi.

Tamu yang datang di antaranya Duta Besar Saudi Arabia, Dubes Ceko, Dubes Swedia, Dubes Kanada, Dubes Prancis, Menkumham Yasonna Laoly, Mendikbud Anies Baswedan, Ketua DPR Ade Komaruddin, Wakil Ketua MPR E.E. Mangindaan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Kepada media di sela-sela open house, Oesman Sapta berbicara tentang isu aktual yaitu bom Medinah dan bom di Solo. Oesman Sapta mengecam aksi bom yang terjadi menjelang hari raya Idul Fitri itu. “Peristiwa bom itu sudah menjadi fenomena dunia. Karena itu perlu kewaspadaan dan antisipasi sejak dini,” katanya.

Menurut Oesman Sapta, aparat keamanan harus selalu siap ketika menghadapi hari-hari besar. “Mereka (teroris) menginginkan sesuatu yang bisa mengejutkan dunia. Kewaspadaan kita harus ditingkatkan,” ujarnya.

Berkaitan dengan aksi terorisme itu, Oesman Sapta menekankan pentingnya sosialisasi Empat Pilar MPR. “Sehingga ada kesadaran pada anak bangsa. Jika ada bekal kebangsaan, tidak akan ada yang melakukan aksi seperti di Solo,” tuturnya.

Sosialisasi Empat Pilar MPR, lanjut Oesman Sapta, harus terus menerus dilakukan. Sebab, anak muda sekarang tidak terlalu mengenal perjuangan 1945. “Anak-anak muda harus diberi pemahaman filosofi bangsa. Ini membutuhkan komitmen seluruh anak bangsa,” imbuhnya.