Jakarta, buletinnusantara – 10.000 jamaah yang memadati kediaman Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam peringatan haul keluarganya, Senin (24/4) di Jemursari, Surabaya mendadak terhenyak ketika lantunan ayat suci Al-Qur’an yang sedang didengungkan merdu oleh Ustadz Jakfar Abdurrahaman terhenti dari tenggorokannya.

Terlihat dalam video yang dirilis Sonni Video Production, seorang pria yang ditugaskan menjadi pembawa acara dibantu oleh beberapa orang di panggung seketika membaringkan badan Ustadz Jakfar yang sudah tak bersuara dengan kondisi kepala menunduk tapi masih memegang mikrofon. Video tersebut saat ini sedang viral di media sosial.

“Yang ada dokter, dokter. Kalau ada dokter silakan ke depan. Jamaah (mohon) tenang,” ujar salah seorang pria di panggung memberikan perhatian dengan mikrofon.

Dalam hitungan menit, petugas medis menaiki panggung untuk memapah Ustadz Jakfar menggunakan tandu menuju Rumah Sakit Jemursari yang terletak tepat di samping rumah Khofifah. Raut muka sedih dan prihatin dari para jamaah terlihat ketika Ustadz Jakfar ditandu, tak terkecuali Khofifah. Beberapa saat kemudian, Khofifah mendapatkan informasi, Ustadz Jakfar meninggal dunia.

Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut mengenang ketika Ustadz Jakfar menjadi Qori di Muktamar NU ke-27 tahun 1984 di Situbondo. Menurutnya, Muktamar NU tersebut merupakan perhelatan paling bersejarah karena pada saat itu NU adalah satu-satunya Ormas yang menerima Pancasila sebagai asas tunggal organisasi.

“Maka pembukaan Muktamar bersejarah itu tak sembarang orang. Mau cari orang yang baca Al-Qur’an dan suaranya bagus banyak sih, tapi disetujuilah Ustadz Jakfar Abdurrahman,” kenang Khofifah seperti dikutip NU Online dari laman PWNU Jawa Timur.

Khofifah memang sering meminta Ustadz Jakfar untuk menjadi Qori setiap dia mengadakan kegiatan besar. Menurutnya, Kiai Jakfar tidak pernah menolak ketika diminta olehnya.

Namun, tidak ada yang menyangka, ayat-ayat suci dari Surat Al-Mulk yang dibaca Ustadz Jakfar di kediaman Khofifah tersebut merupakan lantunan ayat terkahirnya. Simpati dan kesan mendalam pun terus mengalir sehingga kisah wafatnya Ustadz Jakfar kini ramai diperbincangkan di media sosial. (nuo)