Buletinnusantara – Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, telah memaksa sedikitnya 400 jiwa mengungsi di empat titik pengungsian. Hal itu sebagaimana menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango, yang diperbarui pada Minggu (14/6) pukul 21.20 WIB.
Selain warga yang mengungsi, sebanyak 2.608 KK/9.301 jiwa terdampak dan 3 orang dilaporkan luka-luka.
Berdasarkan laporan sebelumnya, banjir bandang disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Taluda setelah hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi di wilayah Bone Bolango pada Kamis (11/6).
Adapun sejumlah wilayah yang terdampak meliputi Desa Boludawa, Desa Tingkohubu Timur, Desa Tingkohubu, Desa Tinelo, Desa Bubeya di Kecamatan Suwawa.
Kemudian Desa Libungo, Desa Pancuran, Desa Molintogupo dan Desa Bonda Raya di Kecamatan Suwawa Selatan. Desa Tanah Putih, Desa Luwoho, Desa Timbuoo, Desa Timbuolo Tengah, Desa Timbuolo Timur, Desa Timbuolo Barat, Desa Buata di Kecamatan Botupingge.
Selanjutnya Desa Kelurahan Padengo, Kelurahan Oluhuta, Kelurahan Tumbihe, Kelurahan Pauwo, Desa Tanggilingo dan Desa Dutohe Barat di Kecamatan Kabila, serta beberapa desa di Kecamatan Suwawa Tengah dan Suwawa Timur.
Menurut laporan, sebanyak 2.504 unit rumah terdampak dengan 31 rumah dilaporkan rusak berat dan 10 rumah rusak ringan. Kemudian 1 bangunan sekolah rusak ringan, 1 bangunan fasilitas kesehatan rusak, 1 tempat ibadah rusak dan 1 unit jembatan rusak ringan.
Hingga sejauh ini, Tim BPBD Kabupaten Bone Bolango masih melakukan pendataan, koordinasi dengan TNI/Polri dan tim SAR untuk melakukan evakuasi di lapangan.
Tim BPBD Provinsi Gorontalo juga telah mendirikan dapur umum untuk menyediakan kebutuhan logistik bagi masyarakat terdampak. Untuk kondisi mutakhir dilaporkan banjir berangsur-angsur surut. (aris.pj)