Jepara, Pada Pelatihan Manajemen Amil Zakat yang digelar oleh Jaringan Pengelola Zakat, Infak dan Sedekah (JPZIS) NU di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, dilangsungkan peresmian Pusat Studi Zakat di bawah Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISNU Jepara.

Ketua Pusat Studi Zakat sekaligus Kaprodi Ekonomi Islam UNISNU Jepara, Aan Zainul Anwar, mengatakan bahwa tujuan utama dari Pusat Studi Zakat yaitu mengoptimalkan pendayagunaan dana zakat.

“PSZ (Pusat Studi Zakat) sebagai upaya mengoptimalkan pendayagunaan zakat melalui analisis, riset atau pengkajian zakat kontemporer; bagaimana strategi pendayagunaan zakat menjadi zakat produktif misalnya dan bagaimana manajemennya,” jelas Aan, usai peresmian PSZ di Ruang Seminar Pasca Sarjana UNISNU Jepara, Senin (7/10).

Sehingga zakat, tegas Aan, tidak terputus saat diberikan ke mustahik, tapi ada pendampingan untuk mendayagunakan dana zakat tersebut.

“Pendampingan ini perlu agar dana zakat bisa berdayaguna. Dan, kami PSZ di UNISNU Jepara mengirimkan laporan ke NU Care-LAZISNU Pusat,” ungkap Aan.

Dirinya menambahkan, PSZ sebagai pusat literasi zakat kontemporer.

“PSZ juga nantinya sebagai pusat literasi, referensi terkait zakat kontemporer. PSZ melibatkan mahasiswa, khususnya yang melakukan riset terkait zakat yang bisa jadi naskah akademis,” imbuhnya.

Rektor UNISNU Jepara, Kiai Sa’dullah Assaidi, dalam sambutannya berharap agar apa yang menjadi tujuan PSZ bisa segera diimplementasikan.

“Alhamdulillah, pada ranah zakat ini dibentuk satu pusat studi zakat, yang harus segera diimplementasikan karena ini terkait tantangan modernisasi dalam ranah zakat,” ungkapnya.

Kiai Sa’dullah mengharapkan agar PSZ selain melibatkan mahasiswa, juga mampu bersinergi dengan berbagai pihak.

“Kita mulai sekarang harus terampil. Saya mengucapkan terima kasih terutama kepada PP NU Care-LAZISNU. Saya berharap dalam Pelatihan Manajemen Amil Zakat dan Peresmian dan dengan berdirinya Pusat Studi Zakat ini bisa bermanfaat, berkembang dengan baik,” harapnya.

Sementara perwakilan PP NU Care-LAZISNU, Abdur Rouf menuturkan, PSZ yang diresmikan dapat menjadi bagian dalam mengoptimalkan penghimpunan potensi ZIS di Indonesia.

“Seperti kita tahu, potensi zakat di Indonesia sangat besar, dan tentu dalam menggali potensi ini kita mesti menjadi bagiannya. Salah satunya lewat PSZ,” kata Sekretaris PP NU Care-LAZISNU itu, dalam sambutannya.

Rouf mendedahkan bahwa potensi zakat di Indonesia sekitar Rp 219 Triliun, namun yang baru dihimpun secara nasional 0,2 % atau sekitar Rp 6 Triliun.

“Ini (penghimpunan potensi zakat) semoga bisa lebih optimal lagi dengan adanya Pusat Studi Zakat. Selamat atas berdirinya PSZ, untuk riset dan pengembangan dana zakat. Selamat dan sukses,” pungkasnya.

Usai sambutan, dilakukan penandatanganan Peresmian Pusat Studi Zakat UNISNU Jepara, yang ditandatangani langsung oleh Rektor UNISNU Jepara Kiai Sa’dullah dan Abdur Rouf selaku perwakilan PP NU Care-LAZISNU. Setelah Peresmian PSZ, dilangsungkan penyerahan beasiswa bagi mahasiswa UNISNU Jepara oleh NU Care-LAZISNU Jepara.

Adapun Pelatihan Manajemen Amil Zakat diikuti oleh sekitar 80 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pengurus JPZIS UNISNU Jepara. Hadir pula NU Care-LAZISNU Cabang Pati dan NU Care-LAZISNU Kudus, dari tingkat PC, MWC, sampai Ranting. (Wahyu Noerhadi)