Aceh, Buletinnusantara.com – Tim Psikososial Kemensos Pulihkan Trauma Anak-Anak Korban Gempa Aceh

Pidie Jaya (14 Desember 2016) – Pemerhati anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi memberikan penguatan kepada Tim Psikososial Kementerian Sosial RI dalam upaya memulihkan dan menyembuhkan trauma anak-anak korban gempa Aceh.

“Kak Seto merupakan bagian dari tim Kemensos. Beliau kita libatkan untuk membantu mempercepat pemulihan trauma anak-anak karena beliau sudah berpengalaman dalam penanganan psikososial anak-anak korban bencana,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Mensos berharap tim Psikososi dapat melakukan penyembuhan trauma lebih dini dan menggunakan metode yang tepat agar korban bisa segera dipulihkan.

Pria yang akrab disapa Kak Seto ini tiba di Pidie Jaya, Rabu siang bersama Kak Henny yang juga akan menghibur anak-anak korban gempa. Ini merupakan kedatangan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya pada Kamis (8/12) atau sehari setelah gempa ia terbang ke Aceh untuk segera memastikan penanganan trauma anak-anak.

Sebanyak 33 anggota Tim Psikososial terdiri dari TAGANA, Dosen Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, Sakti Peksos (Satuan Bakti Pekerja Sosial), Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), TKSK dan para relawan sosial.

Kak Seto mengatakan terapi psikososial bagi korban gempa Aceh terutama anak-anak harus dilakukan sedini mungkin. Sebab luka jiwa yang membekas pada anak-anak akan menimbulkan perasaan mudah takut, mudah curiga, tidak percaya, hingga tidak bisa bekerja sama.

“Dengan treatment psikologis yg lebih awal ibaratnya luka ya segera diobati jadi tidak membekas terlalu dalam,” tambahnya

Tim Kemensos juga melibatkan kalangan profesional yakni Psikolog dan Pekerja Sosial di Aceh. Tim juga akan melakukan monitoring secara terus menerus perkembangan pemulihan anak-anak minimal hingga tiga bulan ke depan. (Jk/aris)