Rektor UNUSIA, Profesor Maksoem Mahfudz, saat membagikan paket sembako kepada warga sekitar Desa Tegal Jampang Hambulu, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (19/05/2019).

BuletinNusantara, Jakarta – Bulan Ramadhan adalah bulan menuju ketakwaan dan momen menebar cinta kasih kepada sesama. Demikian kalimat pembuka Rektor UNUSIA, Maksoem Machfudz, dalam sambutannya pada kegiatan Pembagian Paket Cinta Kasih Ramadhan 2019 yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi dengan menggandeng NU Care-LAZISNU, Minggu (19/05).

Menurut Wakil Ketua Umum PBNU ini, ada tiga jaminan bagi seseorang menjadi muttaqien (orang yang bertakwa) di bulan Ramadhan.

“Orang menuju ketakwaan dan mampu menebar cinta kasih adalah orang yang berbagi, mengendalikan amarah, dan memaafkan sesamanya. Itu jaminan kita menjadi muttaqien. Kalau kita berpuasa, maka harus menjadi muttaqien,” pesannya.

Dirinya juga mengapresiasi kegiatan yang menjadi sinergi antara NU dan Buddha Tzu Chi.

“Dalam aksi kemanusian kita bertemu dengan Budha Tzu chi. Dan tidak pernah ada kepentingan agama apapun ketika kita bicara soal kemanusiaan. Kemanusiaan bicara di semua agama,” ujarnya.

PBNU, lanjutnya, juga dipercaya oleh Pemerintah untuk menanggulangi bencana kemanusiaan yang dialami muslim Rohingya di Myanmar.

“Aksi kemanusiaan itu dilakukan oleh PBNU dengan dikoordinir oleh Pak Ali Yusuf dari LPBI NU. Dan LAZISNU pun selalu concern atas aksi kemanusiaan. NU memiliki aksi kemanusiaan dalam wadah NU Peduli,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, NU Peduli hadir dan sigap di banyak tempat. Terlebih ketika ada bencana, seperti di NTB, Palu, Banten.

“Bahkan sebelum yang lainnya datang membawa bantuan, Banser sudah bergelut dengan suasana, kondisi bencana,” imbuhnya.

Adapun paket sembako yang disalurkan sejumlah 500 paket sembako yang diterima warga sekitar kampus UNUSIA Bogor di di Desa Tegal Jampang Hambulu, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Hadir pula pada kesempatan itu, Wakil Rektor I Syahrizal Syarif dan Wakil Rektor III sekaligus Ketua Dewan Syariah NU Care-LAZISNU Mujib Qulyubi, Ketua NU Care-LAZISNU Achmad Sudrajat, pengurus dan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi, pejabat dan mahasiswa UNUSIA, serta Banser setempat. [nwn]