JAKARTA, buletinnusantara-Kongres Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa, menghasilkan keputusan memilih Ketua Umum baru, M. Nabil Haroen (Gus Nabil). Pada Kongres yang diselenggarakan di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu-Jumat (3-5/5), M. Nabil Haroen meraih 122 suara, dari 199 suara peserta. Sebelumnya, M. Nabil Haroen merupakan Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat PSNU Pagar Nusa.

Pada pidato sambutan, Gus Nabil mengungkapkan pentingnya kebersamaan mengawal organisasi. “Saya berharap keluarga besar Pagar Nusa bersatu, solid dan bekerjasama untuk mencapai cita-cita bersama. Pagar Nusa berkomitmen untuk mengabdi kepada Kiai dan mengawal NKRI,” ungkap Nabil.

Selama ini, para pendekar Pagar Nusa mengawal kesatuan negara, dengan caranya masing-masing. Majelis pendekar Pagar Nusa memiliki ribuan kader khusus yang tersebar di seluruh kawasan di Indonesia.

Ketua Umum Pagar Nusa mengungkapkan pentingnya mengawal kesatuan Indonesia. “Tantangan terhadap bangsa kita semakin berat, dari radikalisme agama, organisasi transnasional, hingga persoalan geopolitik. Pagar Nusa berkomitmen untuk menjaga Indonesia dari kelompok yang memecah belah bangsa. Pagar Nusa tidak akan tinggal diam, terhadap unsur-unsur yang merusak kedaulatan kita,” terang Nabil.

Nabil Haroen juga mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan bangsa. “Kita semua yang lahir dan bermukim di Indonesia, harus mengingat perjuangan para kiai dan pahlawan bangsa yang berjuang untuk kemerdekaan. Semangat dan prinsip inilah yang harus kita perjuangkan. Pagar Nusa istiqomah mengawal kiai dan menjaga kedaulatan bangsa ini,” jelas Nabil.

Ketua PBNU, H. Robikin Emhas mengucapkan selamat atas terpilihnya Nabil Haroen sebagai Ketua Umum Pagar Nusa. “Pagar Nusa selama ini berjuang besar dengan program-programnya. Namun, perlu terus bergerak untuk kaderisasi dan pengelolaan isu. Pagar Nusa harus terus meningkatkan kualitas pendidikan kader-kadernya,” ungkap Robikin Emhas.

Di bawah komando kepimpinan yang baru, Pagar Nusa berusaha menjadi pilar penting untuk menjaga NKRI dari ancaman kelompok-kelompok radikal dan gelombang ideologi transnasional (*).