Sebanyak 80 orang tewas dalam insiden serangan truk yang menabrak kerumunan orang saat merayakan Bastille Day di Nice, Prancis, Kamis (14/7/2016) malam waktu setempat.
Jumlah korban tewas itu bisa bertambah mengingat petugas masih terus melakukan evakuasi dan identifikasi.
AFP melaporkan, sopir truk tewas ditembak aparat, usai kendaraan yang dia bawa dihujani peluru. Sopir dan truk tersebut disebut sengaja menabrak, menyerang kerumunan, dan meluncur setidaknya sejauh 2 km.
“Seorang individu yang mengendarai truk menabrak kerumunan. Dia akhirnya ditembak polisi,” kata juru bicara kementerian dalam negeri Prancis, Pierre-Henry Brandet.
Robert Holloway, wartawan AFP yang berada di lokasi saat kejadian melaporkan, truk berwarna putih itu melaju dengan kecepatan tinggi dan menciptakan adegan kekacauan yang mengerikan.
“Orang-orang terhantam dan terbang, puing-puing juga melayang di udara,” katanya.
Emily Watkins, salah seorang warga negara Australia yang ikut dalam perayaan Bastille Day di Nice mengungkap, dia melihat dengan jelas truk itu melaju. Awalnya dia tidak menyadari apa yang telah terjadi, sebelum akhirnya dia tersadar korban sudah berjatuhan.
“Ada banyak teriakan. Orang-orang panik, tersandung tubuh manusia. Mereka mencoba masuk ke lobi hotel, tempat parkir, ke mana saja bisa berlindung,” tuturnya kepada Australian Broadcasting Corporation.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan. Namun ucapan duka dan kecaman aksi teror ini sudah mengaliar dari belahan dunia. Presiden AS Barack Obama mengutuk serangan ini sebagai aksi dari teroris yang mengerikan.
Sampai saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.