BULETIN NUSANTARA, JAKARTA – Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 menempatkan pesantren pada posisi strategis sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Indonesia sebagai penduduk muslim terbesar di dunia, diharapkan mampu untuk menjadi pemain utama dalam bidang ekonomi syariah. Untuk itu, diperlukan upaya dalam memperkuat pembangunan ekonomi syariah yaitu dengan meneladani semangat santri yang dikenal gigih dan selalu mengiringi kemajuan bangsa.

“Komitmen untuk memperkuat pembangunan ekonomi syariah di Indonesia perlu terus kita perkuat dan kita teguhkan dengan kaum santri sebagai bagian penting dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES),” ucap Wapres K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Santri Nasional dan Peluncuran Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), di Istana Negara Jakarta, Jumat (22/10/21).

Menurut Wapres, dengan mengakselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas diharapkan ekonomi nasional dapat cepat pulih dan mendorong kebangkitan UMKM.

“Pesantren diharapkan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan bidang keuangan, seperti Bank Wakaf Mikro, Baitul Maal wa Tamwil, maupun ultra mikro lainnya,” tuturnya.

Lebih jauh, Wapres menjelaskan kontribusi santri yang cukup luas, termasuk dalam penanggulangan Covid-19 yaitu sebagai teladan masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan.

“Kaum santri juga berperan dalam memberikan teladan dan keyakinan kepada masyarakat tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi sebagai kunci utama mengatasi pandemi Covid-19,” jelas Wapres.

Menutup sambutannya, melalui MES Wapres berharap agar implementasi Indonesia menjadi pemain utama dalam ekonomi dan keuangan syariah perlahan dapat segera terwujud.

“Harapan kita, potensi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang sangat menjanjikan, dapat dioptimalkan demi kesejahteraan umat. Dan Indonesia menjadi pemain utama dalam ekonomi dan keuangan syariah dunia,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pemerintah menyiapkan berbagai skema agar para santri mampu berkontribusi pada kemajuan ekonomi masyarakat.

“Pemerintah telah menyiapkan berbagai skema baik melalui (Koperasi) Mekar, KUR, Bank Wakaf Mikro (BWM). Saya harap para santri dapat memanfaatkan berbagai program pembiayaan ini dengan baik sehingga pesantren dan santri dapat berperan dalam ekonomi umat,” ucap Jokowi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya transformasi digital di masyarakat agar ekonomi syariah Indonesia mampu bersaing di tingkat global.

“Kita harus terus mendorong usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah kita untuk go digital, masuk ke e-commerce, dan bisa masuk supply chain nasional maupun global,” ujarnya.

Sebagai informasi, bersamaan dengan perayaan Hari Santri Nasional Tahun 2021, pemerintah turut meluncurkan logo baru MES yang menjadi penanda semangat baru untuk terus berkontribusi bagi ekonomi dan keuangan syariah serta memperkuat perekonomian nasional.

Acara turut dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta jajaran Pengurus MES. (hud/setwapres)