Jakarta, FKPT Center – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Selasa (10/12/2019), merilis hasil survey nasional “Internalisasi Kearifan Lokal dan Potensi Radikalisme di 32 Provinsi. Hasilnya, orang tua dan guru ngaji menjadi kendali bagi anak-anak dalam sebuah keluarga dari keterpaparan paham radikal.
Reviewer penelitian BNPT, Farhan Muntafa, pada rilis di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, mengatakan survey tahun ini kembali menegaskan kearifan lokal dan tingkat kesejahteraan menjadi daya tangkal paling efektif membendung penyebarluasan paham radikal terorisme.
“Dengan kata lain, meningkatnya implementasi kearifan lokal dan tingkat kesejahteraan masyarakat dapat memperkuat daya tangkal terhadap paham radikal terorisme,” kata Farhan.
Khusus untuk meningkatkan implementasi kearifan lokal, lanjut Farhan, salah satunya dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran orang tua dan guru ngaji di dalam keluarga. Pola pendidikan pada keluarga merupakan kunci pendapaiannya.
“Khususnya terkait peningkatan pendidikan kebhinekaan, peran orang tua dan guru ngaji memegang kendali. Anak-anak akan mencontoh orang tua dan guru ngajinya tentang bagaimana mereka mengimplementasikan kebhinekaan dalam menciptakan perdamaian,” jelas Farhan.
Survey nasional “Internalisasi Kearifan Lokal dan Potensi Radikalisme di 32 Provinsi” dilaksanakan melalui metode tatap muka langsung dengan 15.360 responden di 32 provinsi, dengan batas usia di atas 17 tahun. Pengambilan sample dilaksanakan melalui metode Multistage Cluster Random Sampling dengan rumah tangga sebagai unit terkecil. Secara nasional margin of error riset ini sebesar 0.79% pada selang kepercayaan 95%.
Pada skala 0 – 100, pola pendidikan pada keluarga memiliki skor 67,89 atau tertinggi sebagai hal yang dapat membendung penyebarluasan paham radikal terorisme. Survey berhasil mengungkap bahwa keluarga di Indonesia sudah memiliki pola pendidikan yang baik untuk anak-anaknya.
“Semakin terdidik orang tua dalam sebuah keluarga, potensi anak-anaknya terpapar paham radikal terorisme semakin kecil,” ungkap Farhan.
Pada hal lainnya survey ini juga mencatat bahwa masyarakat yang sudha tersentuh program pencegahan terorisme oleh BNPT atau Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) memiliki kemampuan yang cukup untuk membentengi dirinya dari pengaruh paham radikal terorisme.
“Oleh karena ini survey ini merekomendasikan agar program-program BNPT dan FKPT terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan dan diperluas jangkauannya, sehingga semakin banyak masyarakat yang tersentuh dan mampu melindungi anggota keluarganya keterpaparan paham radikal,” pungkas Farhan.