Jakarta, Buletinnusantara – Membantah dirinya mencatut nama Presiden Jokowi Widodo dan Wapres Juusf Kalla untuk mendapatkan saham PT Freeport Indonesia, Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan dirinya tak menemukan alasan untuk mundur dari posisinya.
Ia menegaskan, hingga saat ini, dirinya tidak menemukan kesalahan dan tak merasa bersalah atas semua tuduhan.
“Saya tak pernah minta saham Freeport dan mencatut nama Presiden dan Wapres untuk mendapatkan saham Freeport,” ujar Setya menjawab pertanyaan pers usai pertemuan tertutup dengan para pemimpin redaksi, anggota Forum Pemred di Gedung Antara, Senin (23/11).
Ketua Forum Pemred Tommy Suryopratomo pada kesempatan yang sama mengatakan, pertemuan dengan Setya dilalukan untuk klarifikasi berita yang beredar.
Klarifikasi juga akan dlakukan dengan pihak lain yang namanya disebutkan dalam rekaman pertemuan Setya dengan Presdir PT Freeport Indonesia (FI) Maroef Sjamsoeddin.
Setya mengatakan, kasus yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said kini sedang ditangani Majelis Kehormatan Dewan (MKD) di DPR RI.
“Saya sepenuhnya patuh pada hukum dan keputusan MKD. Sekarang kita tunggu saja,” ujarnya.
Seperti diberitakan, dalam transkrip yang diserahkan Menteri ESDM Sudirman Said kepada MKD DPR, Setya disebutkan meminta saham Freeport dengan mencatut nama Presiden dan Wapres, masing-masing mendapatkan saham Freeport 11% dan 9%. Rekaman transkrip itu juga sudah diserahkan kepada MKD.
Masyarakat mengharapkan sidang MKD berlangsung terbuka dengan menghadirkan semua pihak yang namamya disebutkan dalam transkrip dan rekaman, juga Menteri ESDM sebagai pihak yang menyerahkan hasl rekaman lima bulan lalu itu.
“Saya siap saja, terututup atau terbuka sesuai keputusan MKD,” ujar Setya.