BULETIN NUSANTARA, JAKARTA – Jarum jam di Ruang Rapat Pimpinan Kementerian Agama menunjukkan pukul 09.00 WIB ketika satu persatu Pejabat Eselon I tiba di sana, Kamis (21/10/2021). Tepat setengah jam setelahnya, 25 kursi yang tersedia pun terisi penuh.

Tak berselang lama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memasuki ruangan. Di hadapan jajarannya, Menag Yaqut menyampaikan bahwa hari ini ia bermaksud ‘menyerahkan’ jabatan Menteri Agama kepada Afi Ahmad Ridlo. Penyerahan jabatan ini terkait program Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri yang menjadi rangkaian Peringatan Hari Santri 2021. Hal itu ditandai dengan penyematan pin Menteri Agama dari Yaqut Cholil Qoumas kepada Afi Ahmad Ridho, disaksikan pejabat eselon I Kemenag.

“Saya meminta seluruh jajaran pejabat eselon I dan ASN Kementerian Agama dapat membantu Afi yang akan menggantikan saya hari ini,” ungkap Gus Yaqut usai menyematkan pin Menteri Agama kepada Afi Ahmad Ridlo.

“Untuk Afi, hari ini saya ‘serahkan’ Kementerian Agama, seluruh yang ada di sini, ruangan Menteri Agama, silakan dipergunakan. Manfaatkan kesempatan di sini untuk memberikan kontribusi untuk umat. Laksanakan, dan amankan!” sambung Gus Yaqut.

Afi Ahmad Ridlo adalah santri pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. Siswa kelas 12 Madrasah Aliyah Nurul Jadid ini berkesempatan menggantikan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama usai menyisihkan 140 peserta lainnya dalam Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri.

“Dengan kegiatan ini kita berharap santri ini bangkit semangatnya, bangkit kepercayaan dirinya. Pesan yang ingin kita sampaikan adalah bahwa santri itu bisa menjadi apa saja,” ungkap Gus Yaqut.

“Jadi santri tidak perlu minder, tidak perlu merasa terpinggirkan karena negara juga sudah memberikan afirmasi yang luar biasa kepada para santri,” imbuhnya.

Mendapat kesempatan untuk duduk di kursi Menteri Agama menjadi kebanggaan tersendiri bagi Afi Ahmad Ridlo. Menurutnya, ini menjadi kesempatan belajar sekaligus ajang pembuktian bahwa para santri memiliki kemampuan yang luar biasa.

“Saya mewakili semua santri nusantara ingin menunjukkan kalau santri itu bisa. Dan kita itu punya potensi untuk memimpin bangsa. Beberapa orang memang memiliki paradigma meminggirkan pesantren. Di forum ini, saya dan teman-teman ingin membuktikan bahwa santri punya lebih dari yang kalian pikirkan,” tutur remaja kelahiran Lumajang, Jawa Timur ini.

Ia juga mengajak para santri untuk dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan negeri. “Santri kalau hanya bisa ngaji, tapi tidak bisa berbakti pada negeri, jadinya useless. Kita harus bisa memainkan peran dakwah di berbagai lini. Bukan sekedar dakwah memberikan ceramah atau tausiyah, tapi juga menjadi teladan di berbagai bidang,” paparnya.

Selama menjalankan tugas Sehari Menjadi Menteri, Afi juga didampingi oleh Ghufron Ihsan santri pondok pesantren Al Muhajirin III, Purwakarta dan Nur Winda santri pondok pesantren DDI Salman Allakuang Sidrap. Keduanya merupakan pemenang ke-2 dan ke-3 Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri.

Afi Ahmad Ridlo usai mendapat pelimpahan wewenang dari Gus Yaqut, dijadwalkan akan memimpin Rapat Pimpinan Kemenag dan beraudiensi dengan tamu Menteri Agama. (hud)