Selama periode Januari hingga Juli 2020, tercatat telah terjadi 237 kasus kebakaran di Jakarta Selatan dengan kerugian materil ditaksir mencapai Rp 20.872.950.000.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Helbert Plider Lumban Gaol mengatakan, kebakaran yang terjadi selama kurun waktu tujuh bulan itu telah menyebabkan 194 kepala keluarga dengan total 810 jiwa kehilangan tempat tinggal.
“Untuk korban warga meninggal tiga orang dan luka luka sembilan orang,” jelasnya, Selasa (18/8).
Dari total 237 kasus kebakaran tersebut, paling banyak terjadi pada Januari ada 43 kasus. Februari 32 kasus, Maret 37 kasus, April 28 kasus, Mei 34 kasus, Juni 26 kasus dan Juli 37 kasus.
“Penyebab kebakaran didominasi oleh korsleting listrik sebanyak 153 kasus,” pungkasnya.