Banda Aceh, Buletinnusantara – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan sejumlah kejadian bencana banjir masih mengepung beberapa wilayah di Provinsi Aceh sejak Jumat (8/5) pagi. Bencana itu terjadi karena dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi.
Menurut perkembangan laporan yang pertama, sebanyak 14 desa di 7 kecamatan di Kota Banda Aceh masih terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) berkisar antara 50-130 sentimeter.
Adapun rincian cakupan wilayah banjir yang terjadi di Kota Banda Aceh meliputi Desa Lampaseh, Desa Merduati, Desa Pelanggahan di Kecamatan Kuta Raja dengan TMA hingga 130 sentimeter. Informasi sementara beberapa masyarakat Desa Pelanggahan sudah mengungsi ke masjid.
Kemudian Desa Blang Oi dan Desa Dayan Baru di Kecamatan Meuraksa terendam banjir dengan TMA 50 sentimeter.
Selanjutnya tiga desa di Kecamatan Baiturrahman meliputi Desa Neusu Jaya dengan TMA 100 sentimeter, Desa Peuniti TMA 120 sentimeter dan Desa Suka Ramai dengan TMA 50 sentimeter.
Ada pula di Kecamatan Lueng Bata yang terdampak yakni di Desa Batoh. Dua desa di Kecamatan Syiah Kuala yakni Desa Prada dan Desa Alue Naga dengan TMA 50 sentimeter.
Dua Desa di Kecamatan Kuta Alam meliputi Desa Kp. Laksana dan Desa Kp. Kramat juga masih terendam dengan TMA 100 sentimeter.
Kemudian Kecamatan Jaya Baru yang terdampak banjir adalah Desa Punge Blang Cut dengan TMA 50 sentimeter.
Dari Kota Banda Aceh, laporan juga diterima dari Kabupaten Aceh Besar. Sebanyak enam desa di empat kecamatan, Kabupaten Aceh Besar terdampak tiga jenis bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Adapun rincian wilayah yang terdampak banjir meliputi Desa Lampasi Engking, Desa Villa Buana, Desa Ajun Ayahda di Kecamatan Peukan Bada dan Desa Garut di Kecamatan Darul Imarah.
Wilayah yang terdampak angin kencang adalah Desa Gunung Kulu di Kecamatan Lhoong. Dalam kejadian tersebut dilaporkan beberapa pohon tumbang akibat terjangan angin kencang.
Kemudian bencana longsor terjadi di Desa Gunung Paro Kecamatan Lhoong.
Laporan kejadian bencana di wilayah Provinsi Aceh selanjutnya adalah dari Kabupaten Aceh Jaya.
Sedikitnya 65 KK/248 jiwa di Desa Alue Gro Kecamatan Sampoiniet di Kabupaten Aceh Jaya terpaksa harus mengungsi ke Balai Desa dan Meunasah setempat setelah banjir luapan merendam permukiman mereka sejak Jumat (8/5) dini hari.
Berdasarkan informasi yang diterima sementara dari tiga kabupaten dan kota yang terdampak bencana hidrometerologi tersebut belum ada laporan mengenai korban jiwa yang meninggal dunia ataupun luka-luka.
Sementara itu Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Personil Damkar terus melakukan pemantauan dan tinjau lokasi serta pengecekan debit air di titik-titik banjir dan mendata kerugian serta korban yang terdampak untuk memastikan bahwa tidak ada korban dalam kejadian tersebut dan turut dibantu masyarakat, TNI, Polri, Tagana, RAPI, Satgas SAR Aceh Jaya, PMI serta relawan lainnya. (APJ)*