Kapuas Hulu, Buletinnusantara – Banjir yang merendam 11 Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sejak Minggu (13/9) telah berangsur surut dan kini tinggal tiga kecamatan yang masih terdampak. Hal itu sebagaimana yang dilaporkan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari ini Minggu (20/9) dari lokasi kejadian.

Adapun tiga kecamatan yang masih terdampak banjir adalah Kecamatan Suhaid dengan Tinggi Muka Air (TMA) 10-40 sentimeter, Kecamatan Embaloh Hilir dengan TMA 40-100 sentimeter dan Kecamatan Bunud Hilir dengan TMA 60-100 sentimeter.

Sedangkan sebanyak 11 kecamatan yang sebelumnya terdampak banjir akibat luapan sungai Kapuas itu meliputi Kecamatan Putussibau Utara, Kecamatan Putussibau Selatan, Kecamatan Bika, Kecamatan Kalis, Kecamatan Embaloh Hilir, Kecamatan Bunut Hilir, Kecamatan Jongkong, Kecamatan Selimabu, Kecamatan Suhaid, Kecamatan Semitau dan Kecamatan Silat Hilir.

Sementara itu, jumlah keseluruhan korban jiwa yang terdampak akibat bencana tersebut tercatat ada sebanyak 27.788 KK atau 98.649 jiwa. Sedangkan kerugian materiil ada 13.091 unit rumah yang terendam banjir dengan TMA 40-300 sentimeter.

Hingga saat ini warga memilih menempati bagian atas rumah, karena rata-rata mereka tinggal di rumah panggung.

*Pendampingan BNPB untuk Kapuas Hulu*

Guna membantu percepatan penanganan darurat banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, BNPB melalui Tim Pusdalops BNPB turun ke lapangan mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu.

Kepala Bidang Pengendalian Taktis dan Evaluasi Operasi, Pusdalops BNPB, Gatot Satria Wijaya bersama Kalaksa BPBD Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan hari ini meninjau Desa Nanga Embaloh di Kecamatan Embaloh Hilir untuk kaji cepat dan mengumpulkan data serta informasi.

Dari data yang diperoleh Tim Pusdalops BNPB, warga Desa Nanga Embaloh yang terdampak ada sebanyak 372 KK dan sedikitnya 300 unit rumah terendam banjir dengan TMA 100 sentimeter.

Selain itu, sarana dan prasarana umum yang masih terdampak meliputi; 3 bangunan sekolah (SD, SMP, SMA), 1 Puskesmas, 1 Kantor Korem, 1 Masjid, 1 Gereja, 1 Posyandu, Kantor Desa Nanga Embaloh dan Kantor Camat Embaloh Hilir.

Selanjutnya, Tim Pusdalops BNPB akan terus mendampingi BPBD Kabupaten Kapuas Hulu dalam merancang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) dan membantu Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu termasuk penerbitan SK Tanggap Darurat Bencana, terhitung 14-27 September 2020.

*Hujan Masih Berpotensi Terjadi di Kalimantan Barat*

Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi di sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Barat hingga esok hari (21/9).

Selain Kalimantan Barat, wilayah lain yang memiliki prakiraan cuaca yang sama juga berlaku pada Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Melihat adanya dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, BNPB meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana. [] Aris.PJ