Penguasa Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz (84), dilarikan ke Rumah Sakit Spesialis King Faisal Riyadh untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Dilaporkan kantor berita Saudi, SPA, Senin (20/7), Raja Salman dirawat di rumah sakit karena mengalami radang kantung empedu. Meski demikian, SPA tidak melaporkan lebih lanjut kondisi dan keadaan Raja Salman.
Raja Salman bin Abdulaziz menjadi penguasa tertinggi Kerajaan Arab Saudi pada 2015. Ia naik takhta setelah menggantikan Raja Abdullah yang meninggal dunia.
Sebelumnya menjadi raja, Salman pernah menduduki beberapa jabatan penting. Di antaranya putra mahkota—selama 2,5 tahun sebelum menjadi raja, wakil perdana menteri—sejak 2012, dan gubernur Riyadh selama 50 tahun.
Raja Salman menunjukkan putranya sendiri, Mohammed bin Salman (MBS), sebagai Putra Mahkota Arab Saudi pada 2017. MBS merupakan pemimpin de facto Saudi yang hal-hal yang selama ini dilarang di Saudi seperti membolehkan perempuan mengendarai mobil, mengizinkan perempuan ke bioskop, mengizinkan pria dan wanita asing tinggal satu kamar hotel, dan lainnya. Itu semua dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian Saudi dan mengakhiri ketergantungan pendapatan negara pada minyak.
PM Irak batak ke Saudi Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Khadimi batal melakukan kunjungan ke Arab Saudi karena Raja Salman tengah di rawat di rumah sakit. Hal itu diumumkan Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud.
“Melalui koordinasi dengan saudara-saudara kami di Irak, mereka telah memutuskan untuk menunda kunjungan sampai Raja Salman kembali dari rumah sakit,” demikian tulis Pangeran Faisal di Twitternya, seperti dikutip dari lama Alarabiya, Senin (20/7).
Pangeran Faisal mengapresiasi PM Irak yang menjadikan Arab Saudi sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah dia dilantik. Meski pada akhirnya ditunda, hingga Raja Salman keluar dari rumah sakit.