Banten, Buletinnusantara.com – Perjalanan akhir Kirab Resolusi Jihad ke Tanah Banten sudah di lalui, di Bnaten, rombongan bergerak mulai dari Tangerang Selatan hingga cilegon. Rombongan kirab singgah ke Pesanntren Annawawi Tanara, Serang Banten dan diterima Oleh Pengasuh Ponpes Annawawi Tanara, KH Maruf Amin.

“sungguh kehadiran kirab ini memberi makna tersendiri bagi kita kaum santri, pengakuan adanya hari santri berarti pengakuan terhadap peran para santri dalam rangka membela, mempertahankan dan menjaga negara kesatuan Republik Indonesia,” Sambut Pengasuh Ponpes Tanara yang juga Rais Aam PBNU

Para santri dididik oleh para ulama, lanjut Rais Aam, disamping dididik untuk menjadi orang yang paham betul dalam agama tapi juga dididik menjadi Al Mujahidin, orang-orang yang menjadi pejuang didalam membela agama, membela negara, para ulama mengajarkan kita Hubbul Wathon minal Iman, Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman, karena itu bagi para santri membela tanah air adalah merupakan bagian dari kewajiban jihad para santri di dalam negara republik Indonesia.

KH Maruf Amin juga memaparkan tentang perjuangan yang harus dilakukan satri saat ini, Selain memaparkan, Kiai Maruf juga berpesan kepada para santri, “Kalau dulu jihadnya bersenjata mengusir penjajah maka jihad sekarang adalah jihad perbaikan untuk menjaga umat dari aqidah cara berfikir yang menyimpang, menjaga negara dai kelompok-kelompok yang ekstrimis dan yang radikalis, baik radikal dalam bidang agama yang akan mengubah kesepakatan nasional kita dalam rangka berbangsa dan bernegara dengan kesepakatan konsesnsus nasional kita, atau kelompok radikalis sekuler yang ingin menghilangkan atau menggeser nilai-nilai agama di dalam tata kehidupan kita baik di bidang ekonomi, sosial budaya maupun bidang politik,” pungkas KH Maruf Amin

Agenda Hari Santri Nasional yang salahsatunya adalah sholawat 1 milyar untuk keselamatan bangsa digelar serempak secara nasional, berikut agendanya dan lokasinya:

1. Masjid Sunda Kelapa Jakarta (5.000 jamaah), dihadiri Rais Aam, Dr. KH. Makruf Amin, Katib Aam, KH. Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU, Dr. Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini;

2. Ponpes Sunan Drajat Lamongan (10.000 jamaah), dihadiri Wakil Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Achyar;

3. Ponpes Lirboyo Kediri (30.000) jamaah, dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA dan Ketua PBNU, Drs. H. Saifullah Yusuf;

4. Ponpes Sidogiri Pasuruan (15.000 jamaah), dihadiri Ketua PBNU, Prof. Moh. Nuh dan KH. Salim Assegaf;

5. Ponpes Walisongo Situbondo (10.000 jamaah), diwakili oleh Musytasar PBNU KH. Kholil As’ad Syamsul Arifin;

6. Ponpes Darussa’adah Gunung Sugeh Lampung tengah (5.000 jamaah), dihadiri Syuriah PBNU Dr. KH. Mujid Quryubi, MH.

7. Lapangan Dome Balikpapan (20.000 jamaah), dihadiri Ketua PBNU KH. Farid Wajdi dan Wasekjen PBNU Ir. H. Suwadi D Pranoto;

8. Ponpes Syaichona Kholil Batu Besaung Kota Samarinda (5.000 jamaah); dihadiri Ketua PBNU KH. Farid Wajdi;

9. Masjid An-Nahdlah PBNU Jakarta, dihadiri KH. A. Manan Ghani dan KH. Maman Imanulhaq.

C. Selain itu, pembacaan serentak shalawat nariyah jua dilakukan di kantor-kantor Nahdlatul Ulama dari pusat provinsi hingga desa. Termasuk di berbagai surau, mushallah, masjid, majelis taklim dan sekolah-sekolah yang berafikiasi dengan Nahdlatul Ulama serta pondok-pondok pesantren di seluruh wilayah Republik Indonesia. Juga di 24 Negara dimana cabang Nahdlatul Ulama berada.

D. Keseluruhan shalawat nariyah yang akan dibaca adalah sejumlah 4.444 X 375.000 = 1.666.500.000.

Pada 22 Oktober yang merupakan Hari Santri Nasional ini PBNU akan menggelar Apel Hari Santri Nasional yang akan digelar di Silang Monas pukul 08.00 yang rencanayan apel tersebut akan dipimpin oleh Kapolri Tito Karnavian. (jun)