Jakarta, BuletinNusantara – Ceramah Ustaz Evie Effendie menuai reaksi dan polemik dari berbagai kalangan tokoh agama. Dalam salah satu isi ceramahnya, Evie menyebut Nabi Muhammad pada awalnya adalah sesat dan orang yang memperingati maulid itu berarti memperingati kesesatan.

Evie mengutip ayat 7 pada Surat Ad-Dhuha. Dia mengatakan Muhammad sebelum menjadi nabi adalah sesat. Dia juga mempertanyakan tradisi Muludan atau Maulid Nabi yang dilakukan kebanyakan masyarakat di Indonesia.

Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat, Hafidz Ismail menyayangkan isi ceramah tersebut, menurutnya itu masuk katagori penistaan terhadap Rasulullah SAW, “saya sangat prihatin, ada Ustadz yang menghina Nabi Muhammad, ini sungguh penistaan,” katanya

Berdasarkan pantauan PWNU Jabar, pelaporan atas dugaan penistaan tersebut sudah masuk ke polisi, PWNU mendorong penegak hukum segera memprosesnya

“sudah, iya saya dengar sudah ada yang melaporkan, ya polisi harus segera proses itu, kami minta segera,” tegas Hafidz

Sebagai pendakwah tidak cukup dengan popularitas, penceramah perlu menguasai ilmu agama yang mendalam, tidak bisa ngaji otodidak apalagi belajar di Google

“tidak punya sanat keilmuan maka gurunya setan, sebaiknya saudara evi belajar kembali, apalagi dia mengaku gurunya adalah rasulullah dan para sahabat,” lanjutnya

“iya maaf kita maafkan, ini sebagai pembelajaran buat kita semua harus pandai mencari guru agar tidak salah jalan, dan proses hukum menjadi penting untuk jadi pelajaran,” tutupnya