Jakarta, PWNU DKI Jakarta memberikan pernyataan sikapnya terkait penyelenggaraan Muktamar, PWNU DKI berharap Muktamar nanti memiliki kualitas dan martabat.

“PWNU DKI menyikapi tentang perkembangan penyelenggarakn muktamar Insya Allah akan ditentukan lewat Munas dan Konbes 25-26 besok, pengurus wilayah itu mengharapkan betul Muktamar yang akan datang itu adalah muktamar yang berkualitas dan bermartabat ini perlu dicatat, jadi kami berharap muktamar yang akan datang tidak sekedar ya Muktamar tapi harus betul-betul berkualitas dan bermartabat,” kata Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Ma’arif

Soal kapan waktunya, lanjut Samsul, ya mari kita bahas bersama-sama, kalau kita menghendaki sesuatu yang punya kualitas tingi tentu harus dipersiapkan secara matang, secara baik terutama dari pihak penyelenggara dalam hal ini panitia, Insya Allah tanggal 25-26 besok ini bulan september kita akan menentukan kapan akan diselenggarakan Muktamar jadi kami mengusulkan

“Kalau kita berpatokan pada Muktamar berkualitas maka persipan panitia harus matang betul dari mulai pembentukan dan perencanaan lalu pelaksanaan, lalu evaluasi dan lain sebagainya itu betul-betul dilakukan secara baik, kalau menurut perhitungan kami penyelenggaraan Muktamar dalam hal ini adalah pihak panitia supaya pelaksanaannya itu bagus, itu memang butuh waktu tidak asal dilaksanakan perhitungan kami sih persipannya bisa sampai lima, enam bulan,” jelasnya

Kiai Samsul menjelaskan, Karena memang harus ada sosialisasi lalu ada beberapa materi yang akan dibahas di muktamar itu juga dibicarakan ditingkat pengurus wilayah, kalau memungkinkan juga pengurus cabang, jadi isu-isu penting misalnya tentang urusan keagamaan baik itu waqi’iyyah, maudluiyah dan qonuniyah itu sudah dibahas di lavel wilayah misalnya, belum materi-materi yang lain, isu-isu penting berkenaan dengan era sekarang ini musim pandemi apa yang kira-kira yang bisa berikan kepada kepentingan bangsa dan negara

“Disaat ekonomi dunia terutama Indonesia sedang mengalami penurunan dimana peran NU dalam pemulihan bidang ekonomi, itu sangat penting oleh karena itu penyelenggaraan muktamar harus diukur secara cermat, tetapi secara umum saya melihatnya butuh waktu sampai lima bulanan, jadi kalau lima bulan berarti hitung saja dari mulai oktober, november, desember, januari, februari itu ukuran kesipan panitia kalau diukur lima bulan maka jatuhnya pada bulan februari,” paparnya

Kemudian kami juga ingin penyelenggaraan muktamar bermartabat menjaga nilai-nilai kemanusiaan termasuk adalah dengan hati hati dengan menjaga prokes, kalu ini dipaksakan penyelenggaraan muktamar misalnya tahun 2021 misalnya itu harus dikonsultasikan kepada akhli epidomologi terkait wabah penyakit covid-19

“Apalagi ada isu-isu wabah glombang ke tiga, ini walaupun baru isu tetapi harus direspon jangan sampai tiba-tiba NU dituduh menjadi penyebab terjadinya glombang pandemi yang tinggi diantaranya adalah penyelenggaraan muktamar itu jangan sampai, padahal selama ini kita ketahui bersama NU salah satu ormas terbesar yang ada di gerbang paling depan dalam pencegahab covid-19,” ungkapnya

“Jadi terkait penyelenggaraannya bisa di 2021 atau di 2022 tetapi yang paling penting adalah yaitu persiapan panitia betul-betul serius dan harus dapat restu dari satgas covid-19,” pungkasnya