Jakarta, buletinnusantara –

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH. Samsul Ma’arif mengajak warga Tanah Abang untuk kembali menghidupkan tradisi haul.

Hal ini disampaikannya saat bersilaturahim ke Masjid Jami Al makmur Tanah Abang bersama Wakil Ketua PWNU KH. Asik Samsul Huda.

“Haul itu sudah menjadi tradisi warga Tanah Abang, hanya karena biayanya cukup besar, maka sudah jarang yang mengadakannya,” ujarnya, Selasa (7/9/21).

Oleh karena itu, Kiai Samsul menyarankan agar tradisi keagamaan haul ini dijalankan kembali dengan cara masal dan sederhana. Misalnya, masing-masing keluarga yang ingin meng-haulkan ibu, bapak, makes atau neneknya menyediakan nasi kotak 5 kotak.

Beliau menilai, dengan begitu akan meringankan warga sekaligus bisa menghidupkan tradisi yang sudah lama dilupakan.

“Insyaallah akan meringan warga Tanah Abang dan menghidupkan kembali tradisi yang sudah lama dilupakan oleh masyarakat,” tuturnya.

Kemudian, dalam kesempatan tersebut, Kiai Samsul memaparkan, Masjid Al Makmur ini merupakan salah satu Masjid tertua di Jakarta, berdampingan dengan pasar Tanah Abang.

Sejak dulu para ketuanya adalah tokoh NU, salah satunya adalah Kiai Junaidi. Beliau adalah bapaknya Mahbub Junaidi (Sahabat Gus Dur dan pernah menjadi salah satu ketua PBNU).

Lalu, Kiai Muallim Syafii Hadzami, beliau juga pernah menjadi Rais Syuriah PWNU. Bahkan, dirinya pernah menjadi sekretaris umum masjid ini di era Muallim kira-kira sepuluh tahun.

“Jadi, warga Tanah Abang itu semua NU kecuali yang ga mau aja,” tegasnya.

Untuk itu, dalam arahannya, beliau mengingatkan masyarakat Tanah Abang untuk memakmurkan masjid bersama dengan Pengurus MWC Tanah Abang, misalnya mengadakan haul masal.

“NU ditingkat MWC dan ranting harus bisa melayani dan mendampingi masyarakat dalam banyak kegiatan,” pungkasnya.