Jakarta, Buletinnusantara – Ketua DPR RI Puan Maharani berharap agar Perguruan Tinggi menghadirkan terobosan yang inovatif menghadapi tatanan kehidupan pasca-pandemi Covid 19. “ Indonesia menantikan hadirnya terobosan dan inovasi di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain dalam menyongsong tatanan baru menghadapi Covid-19,”ungkapnya.

Puan Maharani menyatakan hal itu ketika menjadi pembicara kunci webinar bertema Memaknai Pancasila di era Pandemi yang diselenggarakan Universitas Brawijaya Malang, Rabu (3/6) siang.

Seminar daring yang dibuka Rektor Universitas Brawijaya Prof. dr. Nuhfil Hanani, Msi juga menghadirkan pembicara Pakar politik Prof Kacung Marijan, Wakil Ketua MPR Dr Ahmad Basarah, Wakil Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir Sasmito Djati, MS . Menurut panitia, webinar yang diselenggarakan untuk memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni dihadiri lebih dari 600 peserta secara daring.

Menurut Puan, perguruan tinggi harus meng-inisiasi serta serta melakukan terobosan di bidang kesehatan dan bidang lainnya dalam menyongsong tatanan baru menghadapi Covid-19. “Di bidang kesehatan diharapkan adanya terobosan teknologi alat kesehatan, contohnya ventilator portable yang sangat dibutuhkan saat ini Kemudian terobosan untuk menemukan vaksin Covid-19.

Di bidang lain, menurut Puan, inovasi dan penemuan kampus dinanti masyarakat. “Misalnya di bidang logistic, diperlukan inovasi distribusi barang yang aman dari penyebaran Covid-19.’

Selain itu, Puan juga meminta perguruan tinggi melakukan kajian-kajian ilmiah sebelum penerapan kenormalan baru harus dilakukan secara mendalam. “Agar bisa dijadikan sebagai acuan pengambilan kebijakan.”ujar Puan seraya meminta kampus aktif memberi masukan ke pemerintah terkait penanganan Covid-19.

Masukan dari Kampus untuk atasi pandemic covid-19 , menurut politisi PDI Perjuangan ini, merupakan bentuk gotong royong dari masyarakat akademik ditengah wabah corona.

“Gotong royong itu inti ajaran Pancasila yang disampaikan Bung Karno. Pandemi ini hanya bisa diatasi jika kita semua bergotong royong dalam skala besar.”

(APJ)*