Oleh : Pramono

Ketua Bidang Infokom Jokowi Maruf Center

 

Baru kali ini terjadi di Indonesia bahkan dunia, dimana sistem informasi begitu cepat dan sangat terbuka, hingga dengan adanya wabah covid-19 yang menggemparkan seluruh jagat raya ini, tidak satupun kejadian luput dari siar media yang ada digenggaman. Ini mungkin boleh dikatakan sebagai situasi gila (pendapat penulis) hingga saat ini, Sabtu, 11 April 2020, dapat saya katakana, Siapkah Indonesia dengan perubahan perilaku sosial pasca Covid-19 saat ini ?

Pada saat ini, tepatnya untuk di Indonesia sudah berada pada hari ke 28 dimana seruan atau himbauan kepada seluruh sekolah dan pondok pesantren dimana tempat belajar mengajar yang tadinya berjalan normal dengan teknis dan cara turun temurun puluhan tahun, untuk dilakukan pembelajaran siswa di rumah masing-masing.

Dari awal yang hanya 14 hari, dilanjutkan 14 hari kemudian, mungkin masih dilanjutkan lagi, dan lagi hingga batas waktu yang belum ditentukan secara sah oleh pemerintah. Ini menjadi hal yang perlu dipikirkan dan dipersiapkan hal apa yang akan terjadi berikutnya, baik dari kondisi psikologi siswa dan bahkan keadaan baru yang akan muncul dengan situasi terkini pasca covid-19.

“Pak Presiden dan Pak Menteri pendidikan, dan seluruh jajaran Pemerintah yang saya hormati, tolong jangan sampai ada masalah baru pasca pandemi corona (covid-19) ini, yang sudah menguras energi bangsa, dan menjadi lompatan perubahan kultur sosial masyarakat di negeri tercinta ini”

Masyarakat Indonesia sangat baik, penuh kasih, saling sayang, saling asih, saling asuh, dan masih banyak kebaikan lainya, seperti gotong royong, bahu membahu, membantu pemerintah dalam situasi covid-19, dan ini kalo bukan karena kultur ketimuran masyarakat Indonesia, yang pasti cinta damai dan mudah memaafkan. Tetapi tolong jangan sampai hal baik tersebut berubah, jangan sampai indahnya rasa saling membantu tersebut berubah, dan jangan sampai itu terjadi.
Kondisi saat ini, dimana baru terjadi pertama kali di Indonesia bahkan mungkin dunia sekalipun, anak-anak didik dijejali tugas dan pelajaran melalui sistem online, dengan situasi dan kondisi keluarga yang jauh berbeda-beda, ada yang siap dengan seluruh persiapanya, ada yang jangankan untuk berfikir mendampingi anak dalam tugas online sekolahnya, dan kondisi dimana keluarga tersebut sedang berfikir untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar di dalam keluarga tersebut.

Ini saya bisa sampaikan, kondisi tergila di dunia, kondisi paling ekstrem yang mungkin baru pertama kali dirasakan oleh seluruh warga bangsa, dan tolong jangan sekali lagi dijejali dengan pemberitaan yang membangun konflik sosial di masyarakat.

Saya bangga dengan masyarakat Indonesia yang siap bahu membahu dalam bersama melawan covid-19, dan saya sangat bangga dengan saudara-saudaraku para medis yang berjibagu siang malam menjadi garda terdepan melawan covid-19, dan seluruh elemen pemerintahan baik dari gugus tugas dan lainya. Saya sangat bangga dan tidak mengurangi penghormatan saya sedikitpun, sehingga hanya dapat saya sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik bagi semuanya.

Namun sekali lagi wahai Pemerintah dan segenap rakyat Indonesia, ini situasi pertama kali yang kita rasakan bersama, ini adalah kondisi pertama kali dan beru kali ini terjadi, dalam kemajuan tekhnologi yang sudah tidak diragukan lagi dampaknya dalam kehidupan sosial berbangsa dan bernegara. Namun, waspada dampak pasca Covid-19 ini harus dipersiapkan lebih matang, harus dijadikan titik balik yang positif dan membangun, jangan sampai dengan kelelahan melawan Covid-19, kita wariskan keburukan pada generasi berikutnya, dan situasi buruk dengan kondisi sosial ekonomi yang buruk pula.

Penulis yakin, Pemerintah telah berusaha dengan sekuat tenaga dan mengedepankan tindakan yang pasti dirasa terbaik bagi bangsa dan Negara. Namun sebagai warga bangsa yang sangat mencintai tanah airnya, mengingatkan kembali kepada seluruh jajaran pemerintah bahwa, situasi pasca covid-19 ini juga akan sangat berat.

Pemerintah harus siap menghadapi perubahan perilaku sosial akibat situasi pandemi covid-19 di negeri ini, perubahan tersebut semoga tidak terjadi terlalu signifikan, karena yakin warga bangsa Indonesia ini cinta damai, cinta tanah air, cinta gotong royong, cinta persatuan, cinta kebhinekaan dan sebagainya.
Rakyat sangat cinta dengan kedamaian, dan walau ada segelintir yang meneriakkan kegaduhan, itu hanyalah buih dilautan yang lebih luas, dan jangan dijadikan lebih mengkeruhkan luasnya laut, yakini, rakyat Indonesia lebih bijak dan lebih dewasa saat ini, yakinlah bahwa rakyat Indonesia cinta perdamaian, dan rakyat Indonesia butuh teladan dan kepemimpinan yang mengayomi, penuh rasa kebersamaan, dan tanggung jawab bersama dalam segala situasi dan kondisi.

“siapkah Pemerintah menghadapi perubahan sosial pasca covid-19” kembali penulis sampaikan, bahwa rakyat masih sangat yakin dengan kebersamaan ini, namun jangan perlihatkan kepada kami, kelemahan dan kelelahan, karna kami yakin, bangsa ini adalah bangsa petarung, bangsa yang cinta damai, penuh rasa saling memaafkan, tetapi sesuai prinsip yang pernah terucap dari sang Proklamator bahwa “bangsa Indonesia adalah bangsa pemaaf, namun tidak untuk disepelekan” (dikutif dari catatan Bung Besar” saat kunjungi gedung putih).

Sebagai penutup penulis sampaikan optimisme yang tinggi terhadap kinerja Pemerintah Indonesia beserta seluruh jajaran, namun kembali penulis ingatkan, bahwa kondisi pasca covid-19 akan lebih penting guna keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, dan itu menjadi bukti kesuksesan Pemerintah dalam mengemban amanah rakyat, dan menjadikan Indonesia Maju sebagaimana cita-cita bangsa dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Penulis : Pramono