Sukabumi – Polemik Haddad Alwi syiah terus berlanjut. Pengurus DPP FPI Slamet Maarif menyebut jamaah yang hadir lah yang menganggap Haddad syiah. Inilah kesaksian sejumlah tokoh masyarakat yang hadir.

Tokoh masyarakat Sukabumi, Muslim (52),hadir di acara haul ke-8 Habib Abdullah bin Zein Alatas di Kampung Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.

Slamet menjelaskan baik FPI maupun masyarakat umum yang hadir tidak meminta Haddad Alwi dan menudingnya sebagai syiah. Menurutnya yang mengeluarkan anggapan Haddad syiah adalah salah seorang penceramah yang diundang untuk berceramah di acara haul.

“Habib Basim, pendakwah yang diundang panitia naik ke atas panggung. Beliau bilang (gerakan mengangkat tangan) itu kaifiah syiah dan itu didengar langsung oleh Haddad Alwi karena posisi pengeras suara di belakang Haddad Alwi setelah beliau turun dari atas panggung, jadi jelas Haddad Alwi dengar sendiri,” kata Muslim ditemui detikcom, Senin (23/12/2019).

Sebelum kejadian itu dijelaskan Muslim seluruh masyarakat larut dalam selawat, bahkan beberapa anggota FPI ikut mengangkat tangan.

“Posisi saya di belakang panggung atur audio. Saat ada teriakan (turun) serta bergegas muncul dari belakang panggung. Haddad Alwi malam itu sudah memberi penjelasan, sudah mengatakan Wallahi, Demi Allah ya sudah sudah kita percaya, itu mau dia bohong atau gimana urusan dengan Allah, kenapa kita ikut campur,” tandasnya.

 

Kesaksian lainnya dari Haji Neneng. Awalnya acaea berlangsung seperti biasa. Warga berdatangan memadati lokasi untuk mengikuti haul.

Saat itu pihak keluarga dan panitia mengundang dua orang, pertama Habib Basim sebagai pendakwah dan kedua Haddad Alwi yang akan membawakan selawat. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar, sampai kemudian Haddad Alwi naik ke atas panggung untuk mulai berselawat bersama ribuan tamu yang hadir.

 

Tiba-tiba dari arah belakang ramai lontaran kalimat permintaan agar selawat dihentikan dan Haddad Alwi turun dari panggung.

“Yang ribut itu justru para pendatang, bukan warga sini teriak dari arah barisan warga depan panggung. Justru kalau warga di sini menjaga agar tidak ada masalah apa-apa. Saat itu saya melihat Habib Basim itu mendekat ke panggung lalu seperti mau menarik tangan Haddad Alwi, makanya saya lari (mendekat),” kata Haji Neneng, saat ditemui di kediamannya, Kampung Cikurutug, Senin (23/12/2019).

Dalam salah satu potongan video, memang terlihat seorang pria berkopiah dan berserban yang memeluk Habib Basim saat berdebat dengan Haddad Alwi soal gerakan mengangkat tangan.

“Saya bilang, sudah bib, sudah bib saya memeluk Habib Basim menenangkan. Saat itu Haddad Alwi juga sudah ngomong mau turun (dari panggung), saya kemudian membawa Habib Basim ke belakang,” lanjut Haji Neneng.

Setelah itu, kata Haji Neneng, Habib Basim naik ke atas panggung dan memberikan klarifikasi atas aksinya menghentikan selawat Haddad Alwi. Saat itu menurut Haji Neneng Habib Basim menyebut aksi mengangkat tangan saat selawat adalah syiah.

“Setelah (acara) tutup, ada konfirmasi kalau mengangkat tangan katanya syiah. Tapi Haddad Alwi (sebelumnya) ngomong kan, saat sedang ceramah, siapa mau salaman dengan kanjeng rasul, siapa yang mau syafaat kanjeng rasul ayo kita minta dengan mengangkat tangan. Makanya saya juga mengangkat tangan,” ujarnya.

Saat itu Haji Neneng menyebut warga menyalahkan aksi Habib Basim yang naik ke atas panggung, kalaupun memang tidak cocok dengan Haddad Alwi mestinya disampaikan dulu kepada pihak panitia bukan dengan cara-cara seperti itu.

“Seolah kan hajatan orang sini, acara orang sini, harusnya bilang dulu ke panitianya jangan langsung ke Haddad Alwi atau ke panggung,” sesalnya.

Menurut Haji Neneng, masyarakat tidak mempersoalkan siapapun yang datang mengisi acara dari golongan dan aliran manapun.

“Orang sini siapa yang mau ceramah, mau dari manapun Persis, Muhammadiyah, Syiah kalau yang baik pasti diambil yang jelek dibiarkan. Jangan yang jeleknya disuruh turun kan belum tentu jelek semua makanya orang sini enggak enak lah dengan kejadian kemarin,” tandasnya.

 

Source : detikcom

https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d-4833373/polemik-haddad-alwi-syiah-ini-kesaksian-warga-sukabumi/2