JAKARTA – Banyak keluhan terkait melonjaknya tarif listrik dari pelanggan membuat Anggota DPR RI Komisi VII, Syaikhul Islam angkat bicara, DPR meminta PT PLN bertanggung jawab atas membengkaknya tagihan listrik.

“Kami akan minta tanggung jawab PLN, kenapa ada tagihan listrik yang membengkak 60-80 persen, padahal katanya tidak ada kenaikan tarif. Kenaikan tagihan tanpa acuan yang jelas seperti itu namanya perampokan,” kata Syaikhul Islam yang akrab disapa Gus Syaikhul dari Fraksi PKB

Gus Syaikul juga membayangkan jika masyarakat tidak melaporkan keluhan terkait melonjaknya tarif listrik, dia mencurigai adanya permainan dan kesengajaan

“Saya membayangkan kalau masyarakat tidak protes, ya mungkin PLN akan jalan saja, saya curiga ada yang main-main, ada kesengajaan,” tegasnya

DPR akan menginvestigasi tuntas dan akan mengejar di Panja Pengawasan Listrik, karena menurutnya hal yang tidak masuk akal telah terjadi pada tagihan misterius itu.

“Harus ada investigasi tuntas, mungkin akan kita kejar di Panja Pengawasan Listrik di komisi VII. Nggak masuk akal lah ada tagihan listrik naik misterius,” pungkasnya

Sementara itu, seperti yang diberitakan sbelumya PT Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat telah menerima banyak keluhan terkait melonjaknya tarif listrik dari pelanggan. General Manajer PLN UID Jakarta Raya Ikhsan Asaad mengungkapkan, ada 2.900 keluhan kenaikan tagihan tarif listrik yang telah masuk ke perusahaannya sejak adanya pembatasan sosial dan work from home (WFH) atau kerja dari rumah.

Menurut dia, 94% pengaduan memang benar disebabkan oleh meningkatnya penggunaan tarif listrik selama WFH. Sedangkan 6% karena diakuinya ada kesalahan pencatatan administrasi. (*)