Jakarta, Buletinnusantara – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak harus semarak tapi terkendali. Karena banyak kekahawatiran akan susksesnya pilkada serentak yang baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie seusai menghadiri pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan penyelenggara pemilu di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/11/2015).
“Mengenai kesemarakan, kita senang tidak terlalu hiruk pikuk. Pilkada dan pemilu sebagai pesta demokrasi harus dikontrol, tapi di lain segi suasana pestanya jangan sampai hilang,” kata Jimly.
Jimly mengungkapkan, penyelenggara pemilu sudah menyiapkan pelaksanaan pilkada serentak dengan sangat baik. Bahkan kepada Presiden Jokowi, KPU melaporkan bahwa seluruh tahapan pilkada berjalan sesuai jadwal.
Ia memahami jika banyak kekhawatiran karena pilkada serantak baru pertama kali dilangsungkan di Indonesia. Namun, Jimly yakin pelaksanannya akan berjalan lancar. Sebagai penguat argumentasinya, Jimly menggunakan data jumlah pengaduan ketidakpuasan terhadap penyelanggara pemilu yang diterima DKPP.
Pada 2014, jumlah pengaduan mencapai 879 kasus dan 333 aduan dinyatakan memenuhi syarat untuk disidangkan. Sedangkan pada 2015, sampai bulan November hanya terdapat 289 aduan ketidakpuasan terhadap penyelenggara pemilu.
Dari jumlah tersebut, aduan yang dianggap memenuhi syarat dan bisa disidangkan hanya 75 perkara.
“Kalaupun kita khawatir penyelenggaraan pilkada serentak, tapi dengan data ini sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.