Jakarta, Buletinnusantara – Pendaftaran calon dewan pengawas dan direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan dibanjiri peminat.
Hingga batas akhir masa pendaftaran, yakni 19 November 2015, jumlah peserta yang mendaftar tercatat mencapai lebih dari 100 peserta.
Sayangnya, panitia seleksi (Pansel) enggan membeberkan siapa saja pendaftar.
Wakil Ketua Pansel BPJS Kesehatan Suarhatini Hadad mengatakan, publikasi akan dilakukan setelah seluruh proses seleksi selesai.
Tahap selanjutnya, tim Pansel melakukan rapat untuk menentukan jadwal guna proses seleksi dimulai.
“Mulai minggu depan kami mulai kerja keras, karena proses seleksi administrasi sudah selesai,” kata Tini, Kamis (19/11/2015).
Sekadar catatan, dalam seleksi calon dewan pengawas dan direksi BPJS, peserta akan menjalani beberapa tes, seperti seleksi administrasi, tes kompetensi bidang, tes psikologi, tes kesehatan dan wawancara visi dan misi calon.
Dalam prosesnya, Pansel juga akan melibatkan KPK dan Ombudsman. Juga melibatkan lembaga manajemen dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia untuk menyeleksi kemampuan peserta.
Pansel hanya memiliki waktu kurang dari dua bulan untuk menetapkan pengganti dewan pengawas dan direksi BPJS yang habis masa kerjanya pada 31 Desember 2015.
Koordinator advokasi BPJS Watch Timboel Siregar mengatakan, tim Pansel BPJS harus profesional dan objektif.
“Harus dijelaskan peserta yang lolos dan gagal di tiap tahapan,” kata Timboel.
Sebab pengelolaan dana di kedua BPJS itu sangat besar mencapai lebih dari Rp 203 triliun.
Sumber: kompas.com