buletinnusantara.com, Jakarta – Founder Harmoni Muslim Nusantara, Dodo Baidlowi memberikan pemaparan tentang pentingnya peranan dari generasi millenial & Z dalam menghalau paham-paham intoleransi dan ancaman dari pengaruh kelompok radikalisme.
Dalam menyambut Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021, Komunitas Pemuda/i Cinta Tanah Air, Harmoni Muslim Nusantara melakukan beberapa kegitan kampanye lawan hoax, intoleransi dan radikalisme. Dalam sebuah dialog pada Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta; Ketua Umum Harmoni Muslim Nusantara, Dodo Baidlowi menyampaikan peran penting generasi muda dalam memutus rantai propaganda lewat berita hoax yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
Menurutnya, penyebab utama generasi muda bangsa sangat mudah di doktrin oleh paham-paham intoleransi adalah karena minimnya wawasan dan literasi. Ditengah arus informasi yang begitu masif karena didukung dengan kemajuan teknologi membuat banyak generasi muda saat ini enggan dalam menggali informasi.
“Kita ketahui bersama bahwa saat ini pemerintah masih sibuk dalam penanggulangan pandemi covid19. Sebagai generasi muda bangsa ditengah arus informasi yang begitu masif lewat dukungan teknologi generasi muda harus cakap digital dan melek literasi agar tidak terpengaruh berita hoax dan propaganda yang terindikasi dapat menjadi virus yang jauh lebih berbahaya yaitu intoleransi dan berujung pada tindakan radikalisme”. Ungkapnya dalam kegiatan FGD HSN 2021.
Tak bisa dipungkiri bahwa ancaman pengaruh dari kelompok radikalisme saat ini adalah dengan menjadikan generasi muda bangsa sebagai penggerak operasi mereka seperti diketahui terjadi beberapa kali aksi teror seperti di Makassar yang diduga akibat pengaruh dari kelompok JAD dan penyerangan di Mabes Polri dengan pelaku utama adalah generasi millenial.
Diharapkan generasi muda dapat menjadi motor penggerak dalam membangkitkan toleransi dalam keberagaman sekaligus menjadi contoh pribadi yang berakhlak dimasyarakat. “Saya sangat berharap generasi muda bisa menjadi garda terdepan dalam menggaungkan kampanye budaya nusantara sebagai upaya filterasi dari ancaman budaya asing yang dapat memecah belah persatuan dan ikut serta dalam mewujudkan suasana bermasyarakat yang harmonis”. Jelas Dodo Baidlowi dalam penutup sambutan.