Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) menetapkan bahwa penentuan 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016

Jakarta, Buletinnusantara — Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) gelar sidang isbat penentuan penetapan tanggal jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H, dihadiri KH. Said Aqil Siradj, Helmi Faishal Zaini, KH. Sohibul Fahrozi (Lembaga Falakiyah PBNU), KH. Nurul Yaqin (Sekretaris LDNU), KH. Abdul Manan, di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya No 164, Jakarta Pusat.

Dalam rangka penentuan penetapan awal bulan syawal 1437 H, Tim Rukyatul Hilal Pengurus Besar Nahdhatul Ulama pada Lembaga Falakiyah PBNU telah melakukan rukyatul-hilal bil fi’li di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan, dan  tidak berhasil melihat Hilal, Senin (4/7/2016)

KH Sohibul Fahrozi (Lembaga Falakiyyah PBNU) mengatakan terkait penetapan 1 Syawal 1437 H, “Kami memberikan ikhbar kepada pemerintah dan segenap umat islam khususnya warga nahdhiyyin, berdasarkan hisab Lembaga Falakiyah PBNU telah melakukan rukyat dari 42 titik penentuan, ada 19 titik yang melaporkan cuaca cerah akan tetapi hilal tidak berhasil terlihat”, kata KH. Fahrozi

Dengan demikian umur bulan ramadhan 1437 H genap menjadi 30 hari berdasarkan Istikmal, PBNU menghimbau kepada seluruh umat Islam khususnya warga nahdhiyyin bahwa malam takbiran jatuh pada hari Selasa malam Rabu”, tambahnya

“Atas dasar Istikmal tersebut dan sesuai dengan pendapat Al-Madzahibul Arba’ah, maka Pengurus Besar Nahdhatul Ulama mengikhbarkan penetapan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H jatuh bertepatan pada hari Rabu, tanggal 6 juli 2016 M”, pungkasnya.

(Jamal)