Jakarta, 9 Mei 2018, Masjid merupakan tempat untuk membangun dan mengikat keutuhan umat Islam sekaligus menjadi pusat persemaian dan persebaran kasih sayang kepada seluruh alam. Masjid dilarang menjadi tempat kampanye politik kekuasaan karena hal itu berpotensi besar menumbuhkan kebencian, memicu permusuhan, dan membawa perpecahan di internal umat Islam.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Nasional Bersih-Bersih Masjid (BBM) Berkah, Ali Sobirin El-Muannatsy (Mas Also) pada acara Peluncuran BBM Berkah Serentak seluruh Indonesia, 9 Mei 2018 di Masjid An-Nahdlah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta.
Dalam acara tersebut dideklarasikan beberapa hal penting seperti larangan kampanye politik kekuasaan, dorongan aksi bersih-bersih masjid dari segala bentuk kotoran seperti berita-berita hoax, fitnah, caci-maki, hasut, dan bentuk ujaran kebencian lainnya; dorongan kepada Ta’mir masjid untuk melakukan revitalisasi masjid sebagai pusat pelayanan jamaah serta dorongan GISMAS (Gerakan Infak Sedekah Memakmurkan Masjid dan Masyarakat).
“Alhamdulillah tahun ini, di Bekasi saja sekitar 200 masjid berpartisipasi dalam aksi Bersih-Bersih Masjid (BBM) Berkah, dan hampir seluruh koordinator Tim BBM Berkah se-Jawa Barat berpartisipasi,” kata Ketua Penggerak Masjid Jawa Barat, Gus Nasrul.
“Ini adalah bukti nyata kami mengampanyekan dan terjun langsung bersih-bersih masjid dari segala bentuk kotoran pemecah belah umat. Ada 23 koordinator dari 23 kabupaten/kota se-Jawa Barat,” lanjutnya.
“Kami melarang siapa pun untuk berperilaku Sesat-Menyesatkan dengan menjadikan masjid sebagai tempat Kampanye-Politik-Kekuasaan dan untuk kepentingan politik-jangka-pendek, karena itu bagian dari cara-cara manipulasi Syetan-yang-Terkutuk. Siapa pun yang menggunakan cara-cara syetan tersebut, akan berhadapan dengan kami,” tegas Gus Nasrul sambil membacakan butir-butir deklarasi.
“Kami mendukung para Ta’mir Masjid untuk melakukan aksi BBM, yaitu aksi Bersih-Bersih Masjid, DARI kotoran-kotoran lahiriah dan batiniah, dari kotoran-kotoran pemecah belah umat dan bangsa.
“Kami mendorong para Ta’mir Masjid untuk melakukan aksi Bersih-Bersih Masjid, DARI berita-berita hoax, fitnah, caci-maki, hasut, dan bentuk ujaran kebencian lainnya.”
Salah satu penandatangan deklarasi, Ketua Lembaga Ta’mir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU), Drs. H. Mansur Syaerozi menegaskan bahwa LTM PBNU mendorong Para Ta’mir Masjid di seluruh Indonesia, untuk melakukan revitalisasi peran dan fungsi masjid sebagai pusat pelayanan jamaah, sebagai wujud partisipasi aktif memakmuran masyarakat Indonesia. Jika masjid berpartisipasi nyata, maka secara otomatis Indonesia pasti makmur, karena masjid tersebar dan menyatu dengan masyarakat sampai tingkat paling bawah.
“Kami mendorong Para Ta’mir Masjid di seluruh Indonesia, untuk bersama-sama jamaah melakukan *Bersih-Bersih Masjid (BBM) Berkah Serentak seluruh Indonesia* pada hari *Minggu, 13 Mei 2018.* Program ini sangat penting untuk membangkitkan semangat jamaah dalam gerakan bersama menggelorakan GISMAS (Gerakan Infak Sedekah Memakmurkan Masjid dan Masyarakat) sebagai landasan kemandirian dalam program-program pelayanan jamaah,” tegas Ketua LTM PBNU.
Selanjutnya, Mas Also, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris LTM PBNU, menambahkan bahwa acara ini digagas untuk menggelorakan masjid sebagai benteng pemakmuran NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
“Kami siap bergandengan tangan dengan siapa pun, yang bervisi sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang bervisi sama menjaga keamanan dan ketentraman Indonesia, yang bervisi sama membangun cinta dan kasih sayang kepada seluruh alam, yang bervisi sama memakmurkan rakyat Indonesia,” jelasnya.
Acara Peluncuran yang dihadiri oleh ratusan Ta’mir Masjid se-Jabodetabek dan puluhan Penggerak Masjid ini menghibahkan 12 vacuum cleaner kepada 12 koordinator BBM Berkah tingkat kabupten/kota yang hadir.
“Kami mohon doa dan dukungan kepada seluruh elemen masyarakat supaya ke depan seluruh koordinator BBM Berkah di seluruh kabupaten/kota di Indonesia dapat memeroleh seperangkat alat bersih-bersih masjid. Toh kurangnya cuma 500 paket lagi,” harap Mas Also penuh senyum optimis”