Jakarta, -Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI menyelenggarakan kegiatan Kick Off PMII Digital Summit di Hotel Mercure, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3/2022). Kegiatan ini diikuti oleh para pengurus PB PMII, Staf Khusus Milenial Presidn RI yang juga mantan Ketua Umum PB PMII Aminudin Ma’ruf, Budayawan NU Kang Sobari, Tenaga Ahli Kemkominfo Devie Rahmawati, Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies Nyarwi Ahmed, CEO TV9 Nusantara Hakim Jayli serta ratusan kader PMII yang hadir secara hybrid dari berbagai daerah.
Melalui peluncuran program ini PB PMII ingin mewujudkan gerakan mahasiswa yang cakap digital.
Direktur PMII Digital Summit PB PMII Abdurrahman Hamas Nahdly mengatakan bahwa transformasi digital merupakan salah satu visi yang diusung oleh PB PMII masa khidmat 2021-2024. Menurutnya, berbicara transformasi, PMII diingatkan kepada sosok Nahdlatul Ulama yang juga mantan ketua tanfidziyah PBNU periode 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menurut Hamas, sebagai ulama dan pemikir, Gus Dur mampu mentransformasi cara berfikir warga NU dan mengelola kelembagaan NU dengan cukup baik. Meski memimpin dalam situasi yang cukup pelik, Gus Dur berhasil membawa kejayaan NU. Dalam konteks ini, PMII tidak bermaksud menyamakan upaya transformasi NU oleh Gus Dur dan transformasi digital oleh PB PMII. Dalam kaitan ini, PB PMII hanya berusaha meningkatkan literasi digital kader-kader PMII agar mampu membawa kejayaan PMII di era disruptif seperti sekarang ini.
Sebelumnya, lanjut Hamas, PB PMII telah meluncurkan Media Manajemen Training yang dikemas dengan pemberian pelatihan teknis penggunaan media digital. Sedangkan pada program tahun kedua ini, PB PMII akan menyapa kader-kader PMII di 20 provinsi di Indonesia terutama yang kader PMII yang berada di daerah berkembang.
“Ada 35 cabang yang akan membantu kita dalam kesempatan ini dan akan kita bangun infrastuktur, SDM yang bergerak di luar digital. Dan kita akan kupas secara substansip di awal diskusi pada hari ini,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jendral Aptika Kemkominfo RI Samuel Abrijani Pangirapan mengatakan, perkembangan teknologi informasi yang dipicu oleh Covid-19 telah mendorong masyarakat Indonesia untuk melakukan berbagai inovasi. Kehadiran media digital menandai adanya era percepatan teknologi digital yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat.
“Jumlah pengguna media digital di Indonesia telah mencapai 247 juta orang, saya yakin angka ini akan meningkat dari tahun ke tahunnya. Namun masifnya penggunaan internet oleh masyarakat harus diakui membawa serta risiko seperti penipuan online, hoax, syber buliying dan konten negatife lainnya,” ucap Samuel yang disampaikan melalui rekaman video.
Dia mendorong peningkatan media digital diiringi dengan peningkatan kapasitas masyarakat yang mumpuni sehingga penggunaan media digital dengan bijak dan tepat guna.
Sebagai informasi, PMII Digital Summit merupakan pertemuan yang bertujuan untuk melatih dan memberikan pembekalan kepada para mahasiswa PMII di berbagai daerah tentang dunia digital, sehingga ‘agen of change’ tersebut memiliki kecakapan tentang teknologi digital. PMII Digital Summit dimaksudkan sebagai gerakan literasi digital secara nasional oleh PB PMIII. Selain itu, gerakan ini memiliki 4 target utama sebagai pilar literasi digital yaitu etis bermedia digital, cakap bermedia digital, aman bermedia digital dan budaya bermedia digital.