Jakarta, Buletinnusantara – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Rabu (15/7) totalnya menjadi 80.094 setelah ada penambahan sebanyak 1.522 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 39.050 setelah ada penambahan sebanyak 1.414 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 3.797 dengan penambahan 87.

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 24.871 pada hari sebelumnya, Selasa (14/7) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 1.122.339. Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 161 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 115 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 301 lab.

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 15.491 dan jumlah yang akumulatifnya adalah 657.665. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.522 dan negatif 13.969 sehingga secara akumulasi menjadi positif 80.094 dan negatif 577.561.

“Dari pemeriksaan ini, kita dapatkan kasus konfirmasi positif COVID-19, tambahan yang kita dapatkan adalah 1.522 orang, sehingga saat ini, totalnya menjadi 80.094 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (15/7).

Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.

“Jawa Tengah melaporkan kasus baru sebanyak 261 orang, namun juga melaporkan kasus sembuh sebanyak 120 orang. DKI Jakarta 260 orang kasus baru dan 193 orang sembuh. Jawa Timur hari ini melaporkan 165 kasus baru dan 521 orang sembuh,” kata Yuri.

“Sulawesi Selatan, 158 kasus baru, dan 113 sembuh. Kalimantan Selatan, 19 kasus baru, dan 41 sembuh. Sumatera Utara, 99 kasus baru, dan 41 sembuh. Jawa Barat, 75 kasus baru, dan 140 sembuh,” imbuh Yuri.

Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari Jawa Timur 17.395, DKI Jakarta 15.324, Sulawesi Selatan 7.452, Jawa Tengah 5.914 dan Jawa Barat 5.310.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 9.721 disusul Jawa Timur sebanyak 7.482, Sulawesi Selatan 3.275, Jawa Tengah 2.115, Jawa Barat 2.064 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 39.050 orang.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 137 kasus, Bali 2.421 kasus, Banten 1.612 kasus, Bangka Belitung 175 kasus, Bengkulu 170 kasus, Yogyakarta 396 kasus.

Selanjutnya di Jambi 125 kasus, Kalimantan Barat 355 kasus, Kalimantan Timur 756 kasus, Kalimantan Tengah 1.254 kasus, Kalimantan Selatan 4.488 kasus, dan Kalimantan Utara 215 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 341 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.620 kasus, Sumatera Selatan 2.784 kasus, Sumatera Barat 805 kasus, Sulawesi Utara 1.741 kasus, Sumatera Utara 2.596 kasus, dan Sulawesi Tenggara 531 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 195 kasus, Lampung 215 kasus, Riau 246 kasus, Maluku Utara 1.184 kasus, Maluku 920 kasus, Papua Barat 292 kasus, Papua 2.426 kasus, Sulawesi Barat 152 kasus, Nusa Tenggara Timur 121 kasus dan Gorontalo 392 kasus serta dalam proses verifikasi ada 34.

Total untuk jumlah suspek yang masih dipantau ada sebanyak 47.859. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 463 kabupaten/kota di Tanah Air.(APJ)*