Tegal, buletinnusantara – Pencak silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa siap berkolaborasi dengan seni bela diri Kungfu Shaolin dari Tiongkok. Kolaborasi tersebut digagas melalui pertukaran pelatih yang akan dilaksanakan pada tahun ini.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pagar Nusa M Nabil Harun, menjelaskan, program pengembangan seni beladiri tersebut juga akan dilakukan dengan menggandeng Pengurus Cabang Internasional (PCI) di sejumlah negara seperti Mesir, Azerbaijan, Ukraina, dan Jepang.
“Program besar ini menuntut konsekuensi, yaitu cabang-cabang dan wilayah Pagar Nusa di seluruh Nusantara harus kuat. Keberadaan mereka harus siap untuk mendukung Pagar Nusa go internasional,” jelas pria yang disapa Gus Nabil tersebut saat sarasehan dan buka puasa di SMKNU Penawaja, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Senin (19/6).
Gus Nabil mengemukakan, setelah terpilih dalam Kongres III di Jakarta pada Mei lalu, dia juga berkomitmen untuk memperbanyak tempat-tempat latihan, dan menjadikan pondok pesantren dan masjid sebagai markas.
Secara struktural, saat ini terdapat 276 cabang dan wilayah. Dengan potensi yang cukup besar, dia berharap, jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan proses kaderisasi yang dioptimalkan dengan peran serta majelis pendekar dan dewan khos.
“Meski demikian, saya tidak ingin ada cabang Pagar Nusa abal-abal. Yang ada hanya nama pengurus cabang, tapi ternyata tidak ada aktivitas latihan bela diri pencak silat,” bebernya.
Lebih lanjut, mantan Sekum PP Pagar Nusa tersebut menandaskan, program-program tersebut dikembangkan dengan tanpa mengesampingkan tugas menjaga keutuhan NKRI di tengah gempuran ideologi yang berpotensi memecah belah bangsa.
“Pagar Nusa harus satu komando. Kami selalu aktif dalam berpolitik kebangsaan, namun jangan sampai terjebak dalam politik praktis,” tandasnya.
Adapun, sarasehan juga dihadiri Pengurus Wilayah Jateng, Ketua Pengurus Cabang Pagar Nusa Kabupaten Tegal, Jamaludin, perwakilan Pagar Nusa se eks Karesidenan Pekalongan, serta para pendekar dan pesilat.