Jakarta, BuletinNusantara – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo merasa bangga saat menyulutkan api obor Asian Games 2018 ke cauldron yang berada di komplek taman budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Selasa sore (24/07/18). Api tersebut tak ubahnya menunjukan semangat bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan pesta olahraga akbar yang akan dilangsungkan pada 18 Agustus – 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.
“Tahun 1962 Presiden Soekarno berani membawa Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games. Dengan segala keterbatasan karena baru merdeka, kita berhasil memberikan yang terbaik bahkan bisa menempati posisi ke-2. Kini kita kembali menjadi host Asian Games. Mari doakan dan dukung atlet-atlet kita, sehingga bisa menempati posisi teratas,” ujar Bamsoet saat torch relay api obor Asean Games di GWK, Bali.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri, Ketua INASGOC Erick Tohir dan Ketua KONI Bali Ketut Suwandi. Sedangkan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo ditemani sejumlah anggota DPR RI, antara lain Masinton Pasaribu (F-PDIP), Muslim Ayub (F-PAN), Aboe Bakar Alhabsyi (F-PKS), Nasir Djamil (F-PKS), Taufiqulhadi (F-Nasdem) dan Ahmad Sahroni (F-Nasdem).
Usai Bamsoet secara resmi menyalakan obor dari tungku api abadi, obor Asean Games diserahkan kepada mantan pebulutangkis nasional, Sonny Dwi Kuncoro, diatas panggung berlatar monumen raksasa GWK. Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menyerahkan pula penghargaan plus dana pembinaan bagi induk organisasi tiga cabang olahraga yang diharapkan menjadi ujung tombak kekuatan Indonesia di Asean Games 2018.
“Mari kita tunjukan kepada dunia, bahwa Indonesia adalah bangsa yang bukan hanya besar penduduk dan wilayahnya saja, melainkan juga besar semangat keberanian dan peradabannya. Kita akan buktikan bahwa bangsa Indonesia mampu mensukseskan Asian Games 2018 sebagai pesta multi event terbesar setelah Olimpiade,” tegas Bamsoet.
Politisi Partai Golkar ini menerangkan, bangsa Indonesia telah menunjukan keberanian dalam menyambut tawaran Dewan Olimpiade Asia untuk menggantikan Hanoi, Vietnam yang tak sanggup menyelenggarakan Asian Games 2018. Sejak 2015, berbagai pembangunan gelanggang dan fasilitas penunjang dikebut secara simultan di Jakarta dan Palembang. Hasilnya sungguh luar biasa.
“Selain semangat keberanian, sebagai tuan rumah kita juga harus menunjukan semangat peradaban. Mari sambut para atlet, official, maupun supporter dari berbagai negara yang hadir dengan penuh keramahan. Tunjukan kepada bangsa-bangsa Asia nilai luhur kekayaan seni budaya bangsa kita,” terang Bamsoet.
Selain menunjukan besarnya semangat keberanian dan peradaban yang dimiliki Bangsa Indonesia, Bamsoet juga ingin mempromosikan Asian Games 2018 sebagai ajang mempererat persaudaraan antar bangsa-bangsa di Asia. Melalui berbagai pertandingan cabang olahraga, diharapkan bisa saling menghormati dan bisa lebih mempekokoh hubungan satu negara dengan negara lain.
“Yang perlu dikedepankan bukan hanya sekadar juara, menang atau kalah. Melainkan menjunjung tinggi sportifitas serta meningkatkan rasa persaudaraan, sehingga pada akhirnya bisa mendukung upaya menciptakan perdamaian dari Asia untuk dunia,” harap Bamsoet.
Ketua Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) ini juga mengajak pemerintah daerah dan masyarakat dapat memanfaatkan Asian Games 2018, bukan sekadar perhelatan olahraga saja. Tetapi, juga dimanfaatkan untuk ajang promosi berbagai potensi daerah. Sekaligus sebagai alat membangun karakter dan identitas bangsa.
“Jika berbagai kejadian di tahun politik ini berimbas kepada terciptanya jarak diantara kita, jadikanlah momentum Asian Games 2018 sebagai perekat kembali persaudaraan sebagai sesama anak bangsa. Jangan biarkan merah putih terkoyak. Mari kita bergandengan tangan mensukseskan penyelenggaraan Asian Games sebagai kebanggaan nasional,” pungkas Bamsoet. (*)