Hari Raya Idul Adha 1441 H merupakan salah satu hari agung umat Islam Hari Raya Idul Adha 1441 H. Meski di tengah pandemik, antusias masyarakat untuk berqurban tidak surut. Ibadah ini memang bukan hanya merupakan ibadah ritual melainkan ibadah sosial karena dengan ikut berqurban maka kita turut membantu mereka yang kurang beruntung untuk memperoleh salah satu nikmat Allah.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini proses penyembelihan hinnga pengemasan daging untuk didistribusikan dilakukan di RPH (Rumah Penyembelihan Hewan. Kegiatan yang biasanya dilakukan di sekitar Masjid An Nahdlah, Gedung PBNU, untuk tahun ini dilakukan di salah satu Shelter yang terletak di daerah Pulogadung, Jakarta Timur.
Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat menyampaikan bahwa pemotongan hewan qurban juga tersebar di berbagai daerah bahkan dunia.
“Kami memotong hewan yang akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dan pemotongan tidak hanya di sini saja, melainkan di berbagai penjuru nusantara bahkan hingga dunia. Hewan-hewan qurban tersebut telah didistribusikan untuk saudara-saudara kita, seperti TKI di Malaysia, saudara Muslim di Palestina dan Muslim Rohingya di Bangladesh, serta bagi msayarakat tidak mampu yang berada di Bosnia, Mesir, Sudan, Rusia, Maroko, Pakistan, dan Suriah.” Jelas Ajat, sapaan akrabnya.
“Melalui tema Nusantara Berqurban-Solidaritas Tanpa Batas, kami ingin menunjukkan bahwa semangat kita dalam berbagi tanpa memiliki batasan terkait ras, suku, maupun golongan tertentu. Untuk pendistribusian di nusantara sendiri, NU Care-LAZISNU memfokuskan pada masyarakat kurang mampu, terdampak bencana, minoritas muslim, dan masyarakat di daerah rawan konflik” Tambahnya.
Program Nusantara Berqurban tahun ini menargetkan sebanyak 10.000 setara kambing. Sementara sampai saat ini (31 Juli 2020), kami telah memperoleh kurang lebih 4.000 hewan setara kambing dan jumlah ini akan terus bertambah sampai hari kedua tasyrik.
Menurut Abdur Rouf, selaku Direktur dari NU Care-LAZISNU, perolehan tersebut didapatkan dari perhimpunan hewan secara online maupun offline.
“Mengingat adanya masa pandemik, kami mengoptimalkan penghimpunan secara digital guna mengurangi interaksi offline yang terlalu beresiko, seperti optimalisasi platform nucare.id yang merupakan website resmi kami, dan berbagai market place yang merupakan mitra-mitra terbaik kami” Ujar Rouf saat diwawancarai di RPH, Pulogadung.
Tak hanya itu, beliau juga menyampaikan bahwa perolehan kali ini, NU Care-LAZISNU juga turut menghimpun hewan-hewan qurban dari berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta.
“Alhamdulillah, NU Care-LAZISNU juga turut dipercaya untuk menyalurkan hewan qurban Pak Jokowi, dari partai politik bahkan yang lintas partai, perusahaan BUMN, swasta, TNI, Polri, Kementerian. Dan tahun ini, penghimpunan hewan qurban kami mencapai 300% dari tahun sebelumnya.” Tambahnya.
Di lain kesempatan, Ketua Qurban NU Care-LAZISNU tahun ini, Wahib juga mengatakan bahwa mendukung Kampanye Bebas Plastik, NU Care-LAZISNU meminimalisir penggunaan plastik dengan menggantinya menggunakan besek.
“Sebagai salah satu bentuk dukungan kami terhadap Kampanye Bebas Plastik dan juga dukungan terhadap hasil MUNAS KONBES NU 2019 di Banjar, kami menggunakan besek sebagai wadah daging kurban. Stop Kresek, Use Besek ! itulah salah satu jargon yang juga kita kampanyekan dalam program ini.” Imbuhnya.
Sementara itu, Isro dari Kementan juga menambahkan bahwa semua hewan yang akan diqurbankan sudah diperiksa kesehatannya dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
“Hewan-hewan ini sudah melalui pemeriksaan yang cukup ketat dan telah lolos uji sehingga aman untuk dikonsumsi, termasuk hewan-hewan qurban yang berada di sini.” Ucapnya saat di tengah prosesi pemotongan qurban di RPH Pulogadung.
NU Care-LAZISNU mengucapkan terimakasih kepada semua mudlohi (pequrban) dan donatur infak daging yang telah mempercayai NU Care-LAZISNU. Dan sebagai lembaga kemanusiaan, dengan adanya program ini, diharapkan dapat turut meningkatkan ketahanan pangan nasional dan internasional di tengah perekonomian yang tengah memburuk akibat pandemik yang sedang melanda.