Jakarta, Buletinnusantara – Pandemi Covid-19 telah memberi dampak pada berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pertanian. Seperti disampaikan oleh Abdul Somad (35), seorang petani tembakau asal Kampung Krajan, Desa Wonosekar, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak.
“Kami sebagai petani di seluruh Kecamatan Karangawen, itu petani tembakaunya merasa agak susah, apalagi masa pandemi seperti ini. Kita mau mencari pupuk sulit, mau cari apa-apa sulit, sedangkan musim seperti ini hama-hama yang menyerang itu banyak sekali,” ungkap Somad, saat menerima bantuan pupuk dari NU Care-LAZISNU, Sabtu (3/10).

Somad mengatakan, menjual hasil tani pun menjadi kendala karena di masa pandemi gudang tidak buka.

“Menjual hasil tani kepada para pembeli, tengkulak-tengkulak, jadi susah karena gudang tidak buka. Alasannya karena pandemi,” ujarnya.

Petani menerima bantuan pupuk dari NU Care-LAZISNU

Hal yang sama, disampaikan As’ad (52), bahwa hasil panen tembakau pada musim ini tidak laku.

“Tembakau ra payu blas (Jawa: tidak laku sama sekali, red.). Ragade (biaya) kurang. Memang karena Corona lagi susah,” kata As’ad.

Sementara itu, Manajer SDM dan Organisasi Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU, Nur Hasan, menjelaskan bahwa bantuan tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian Nahdlatul Ulama kepada petani, terlebih di masa pandemi.

“Sebagai upaya membantu dan kepedulian kepada para petani, khususnya di masa pandemi ini. Karena petani ada tonggak kehidupan kita. Menurut maqolah Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, bahwa petani adalah penolong negeri,” ucap Hasan di Jakarta, Rabu (7/10).

Hasan memaparkan, penyaluran bantuan tersebut sebagai penghargaan kepada para petani pada peringatan Hari Tani Nasional 24 September 2020 dan merupakan bantuan tahap pertama untuk para petani terdampak pandemi,

“Upaya penghargaan kepada para petani di Hari Tani Nasional. Dan bantuan tersebut kita salurkan di beberapa daerah, dengan jenis pertanian yang berbeda-beda. Pada hari Sabtu (3/10) kemarin, tim NU Care-LAZISNU telah menyalurkan bantuan berupa pupuk dan santunan kepada 30 keluarga petani tembakau terdampak pandemi di Demak,” paparnya.

Adapun titik pendistribusian bantuan tahap pertama, lanjutnya, menyasar beberapa daerah seperti di Kabupaten Demak, Batang, Cilacap, dan Kabupaten Karawang.
Penyaluran bantuan kepada para petani tersebut, sambung Hasan, merupakan hasil dari penggalangan dana NU Care-LAZISNU selama 5 (lima) bulan di platform Kitabisa.com.

“Ya, itu (bantuan) merupakan hasil dari campaign di Kitabisa[dot]com, sejak akhir April 2020. Dan alhamdulillah perolehannya. Terima kasih kami ucapkan kepada para donatur Kitabisa,” pungkasnya.

Abdul Somad berharap harga tembakau dan hasil tani lainnya bisa kembali stabil.

“Terima kasih NU Care-LAZISNU atas bantuan yang diberikan kepada kami, bersama Kitabisa. Harapannya, semoga harga tembakau, semoga harga-harga dari panenan para petani lebih bisa stabil,” harap Somad.

Pewarta: Wahyu Noerhadi