Jakarta, buletinnusantara – Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU mendistribusikan bantuan berupa paket Sembako kepada warga terdampak kebakaran di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (4/06). Sebelumnya, pada Senin (1/06) lalu 200 warga Pegangsaan menjadi korban kebakaran rumah akibat korsleting listrik. Atas musibah itu, kini mereka harus mengungsi karena tempat tinggalnya sudah hangus dilahap si jago merah.
Selain itu, harta benda dan dokumen pribadi milik warga tersebut tidak ada satu pun yang tersisia, yang ada hanya reruntuhan bangunan di sekitaran posko pengungsian. Peristiwa yang terjadi pukul 04.30 dini hari itu diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 8 milliar.
Manajer Pendistirbusian dan Pendayagunaan PP NU Care-LAZISNU, Ahyad Alfida’i, ikut prihatin atas musibah yang menimpa warga. Karenanya, sebagai rasa empati warga NU, pihaknya memberikan bantuan berupa Sembako untuk kebutuhan sehari-hari warga.
“Kami ikut peduli, jadi selain dalam kondisi Covid-19, warga Menteng dalam suasana Idul Fitri juga mendapat musibah kebakaran. Hari ini NU Peduli membagikan Sembako untuk mereka, atas kerja sama dengan Unilever dan MPPA (PT Matahari Putra Prima Tbk),” ungkapnya, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat.
Ia menambahkan, warga yang kini harus tinggal di pengungsian membutuhkan uluran tangan dari para donatur. Selain Sembako, pihaknya pun turut menyalurkan ratusan pack masker. Tujuannya agar masyarakat tetap bisa melakukan pencegahan Covid-19.
Ditemui di lokasi kejadian, Ketua RW 03 Pegangsaan, Hartono Lemana, menjelaskan bahwa terdapat 44 kepala keluarga yang mejadi korban kebakaran. Sementara rumah milik warga yang rusak parah berjumlah 22 unit dan gudang berjumlah 7 unit.
Pemerintah setempat telah menyediakan posko untuk mengungsi, namun beberapa warga memilih tinggal di rumah milik saudaranya.
“Pokoknya pukul 04.30 api sudah membesar dan langsung merambat dari rumah ke rumah. Barang-barang milik warga hangus. Beruntung mereka bisa selamat, beberapa rumah dalam keadaan kosong,” ujar Hartono.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Penyunting: Wahyu Noerhadi