Jakarta, Tim NU bantuan bagi warga terdampak banjir di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

NU Peduli Banjir, Selasa (7/01) sore tadi memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten.

“Hari ini kami menyalurkan bantuan berupa paket sembako, family kits, selimut, tikar, pembalut, dan kebutuhan lainnya, khususnya untuk perempuan dan anak,” ungkap Ketua Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat, di sela penyerahan bantuan di Pondok Pesantren Al-Marjan, Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Sudrajat mengatakan, bantuan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart).

“Bantuan ini merupakan sinergi kami dengan Alfamart, yaitu hasil dari donasi konsumen Alfamart. Jadi dari masyarakat, kembali lagi untuk masyarakat,” jelasnya.

Sekretaris NU Care-LAZISNU, Abdur Rouf, menambahkan, selain penyaluran bantuan tersebut, Tim NU Peduli juga membuka pelayanan kesehatan bagi warga.

“Pasca-bencana banyak penyakit yang diderita warga. Maka itu, Tim NU Peduli juga membuka layanan kesehatan dari Lembaga Kesehatan NU (LKNU), yang juga tergabung dalam Tim NU Peduli,” imbuh Rouf.

Bantuan diserahkan langsung oleh Wakil Sekjen PBNU, Imdadun Rahmat dan diterima Ketua PCNU Lebak, KH Aep Saefuddin.

“PBNU turut berduka atas musibah yang terjadi di Lebak ini. Semoga Allah Swt memberikan kemudahan, dan masyarakat terdampak (banjir bandang, red.) cepat tertangani dengan baik,” ucap Imdadun.

Dirinya mengatakan bahwa PBNU akan terus hadir dan berkontribusi dalam menangani musibah banjir bandang yang melanda beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Lebak.

“Tidak hanya pada tanggap darurat, namun juga pendampingan pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi,” tegas Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute itu.

Sementara itu, Kiai Aep Saefuddin, menjelaskan bahwa banjir bandang yang terjadi di Lebak merupakan kali pertama dalam sejarah, yang mengakibatkan 11 pesantren hanyut terbawa banjir dan 23 pesantren rusak berat.

Kiai Aep mengapresiasi kehadiran PBNU yang tergabung dalam program NU Peduli Banjir, dalam rangka penyaluran bantuan kepada warga sekitar Pesantren.

“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga. Ini merupakan ‘pukulan’ bagi warga pesantren, karena pesantren merupakan ruh pergerakan dan pendidikan NU. Maka, kami berharap pada PBNU dapat membantu pada pesantren-pesantren terdampak banjir bandang,” harapnya.