Sekjen PSNU Pagar Nusa, M Nabil Haroen saat memberikan sambutan pada acara Kejurnas II dan Festival PSNU Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Minggu (21/8/2016). Foto: BN/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta – Kejurnas (Kejuaraan Nasional) II Pancak Silat Nadharatul Ulama (PSNU)Pagar Nusa akhirnya rampung digelar, di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Kamis (25/8).

Acara penutupan dihadiri oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, Kadiv IT Mabes Polri, Irjen Pol Mahfud Arifin, Pimpinan Badan Otonom dan Lembaga PBNU,  Dewan Pembina, Dewan Khos, Majelis Pendekar, Pengurus Harian, dan segenap PW PSNU Pagar Nusa, serta panitia, dewan wasit juri, official, serta atlit Kejurnas.

Sekjen PSNU Pagar Nusa, Muhammad Nabil Haroen, dalam pidato penutupan menyatakan, kejurnas kali ini mengalami banyak peningkatan dibanding even sebelumnya, disamping juga masih banyak kekurangan yang harus dibenahi.

”kita sudah menggunakan sistem penjurian digital yang terstandarisasi secara baik. Kita menggunakan sistem penjurian digital. Ini merupakan contoh kecil saja dari komitmen pagar nusa untuk tidak hanya bersaing di tingkat nasional, namun juga berlaga di pentas internasional”, Kata Nabil.

Nabil juga mengajak, seluruh insan Pancak Silat Pagar Nusa untuk berkiprah lebih serius khususnya di bidang olahraga beladiri.

”Kita berhimpun di sini untuk bergerak. Seiring dengan mulai banyaknya kader-kader yang berkiprah di ruang-ruang strategis, kaderisasi dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi terus kita gelorakan. Kita ingin semangat olah raga, olah pikir, dan olah batin yang menjadi tradisi pada pagar nusa disumbangsihkan untuk negeri ini,” Tegasnya.

Ia juga mengingatkan seluruh kadernya agar tidak tinggi hati, dan menjadi garda terdepan untuk membela negeri dan ideologi.

”Pagar Nusa lahir bukan untuk gagah-gagahan dan petarung jalanan. Kita adalah petarung ideologi, karena kita bertarung untuk NU, untuk bangsa. Kita bertarung untuk menjaga bhinneka tunggal ika, kita bertarung untuk mempertahankan Pancasila”, Jelas Nabil.

Meski demikian, Nabil tidak memungkiri, event kali ini juga tentunya banyak kekurangan dan akan terus dibenahi.

”Memang terdapat sejumlah program yang hingga hari ini belum sepenuhnya bisa tuntas terselenggara seperti Halaqah Dewan Khos, pembuatan KTA, dan pendirian Padepokan Besar Pagar Nusa. Namun demikian, melihat penyelenggaraan Kejurnas dan Festival kali, sudah pasti terbitlah keyakinan di hati kita bahwa tidak ada tugas yang yang tidak bisa dijalankan,” Tutupnya.

Sebelumnya, Dalam Festival dan Kejuaraan Nasional II Pagar Nusa yang berlangsung sejak awal pekan lalu, terdaftar 21 wilayah provinsi di seluruh Indonesia, jumlah atlet yang sudah terdaftar 365 peserta. Selain diikuti oleh seluruh anggota Pagar Nusa, Festival ini juga diikuti oleh anggota perguruan yang menjadi anggota IPSI seperti Tapak Suci, Setia Hati dan beberapa perguruan lain.