Baliho di Arena Muktamar ke-34 NU

Lampung – Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama akan memasuki agenda utamanya, yaitu pemilihan Rais ‘Aam dan Ketua Umum Tanfidziyah, Kamis (23/12/2021). Dalam prosesnya Muktamirin ~sebutan peserta Muktamar, diingatkan untuk menghindari cara-cara politis untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.

Hal ini disampaikan oleh Ketua PBNU bidang Pemberdayaan Perekonomian, H. Eman Suryaman, yang sekaligus Ketua Komisi Program Panitia Muktamar ke-34 NU. Menurutnya, tensi tinggi yang sempat muncul di awal Muktamar saat ini sudah mulai reda dan itu harus terus dipertahankan hingga selurung rangkaian acara selesai dilaksanakan. “Yang paling penting memang keutuhan NU, itu yang harus kita jaga,” katanya.

Untuk menjadikan suasana Muktamar tetap kondusif Eman meminta para Muktamirin, khususnya pemilik suara sah untuk pemilihan Ketua Umum Tanfidziyah, menghindari cara-cara politis sebagaimana yang lazim terjadi pada proses pemilihan di partai politik. Dia mengingatkan NU adalah organisasi kemasyarakatan berbasis massa keagamaan, sehingga harus bisa mempraktikkan cara-cara yang santun segamaimana yang diajarkan oleh Islam.

Lebih jauh Eman mengatakan, cara-cara politis dinilai hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu yang menunggani NU untuk kepentingan pribadinya.

“Jangan sampai Nahdliyin tercerai-berai sementara oknum jahat yang menunggangi NU justeru mengeruk keuntungan. NU harus tetap utuh untuk menyongsong kemandiriannya jelang usia dua abad organisasi,” tegas Eman.

Dalam menentukan pilihan Ketua Umum Tanfidziyah, Muktamirin juga diingatkan untuk melihat rekam jejak dan kapabilitasnya memimpin organisasi 5 tahun mendatang. NU disebut oleh Eman akan menghadapi tantangan yang semakin berat ke depannya, sehingga kemandirian dan ketangguhan organisasi harus disiapkan sebaik-baiknya.

Di usianya yang memasuki 2 abad dinilai sebagai waktu yang tepat bagi NU untuk terus membangun dan mengembangkan organisasi. Capaian yang saat ini sudah ada seperti keberhasilan mendirian 43 perguruan tinggi, 8 rumah sakit, dan pengelolaan organisasi yang terbuka, harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. “Karena ini untuk menyongsong kemandirian tadi,” katanya.

Sebagaimana diberitakan pemilihan Ketua Umum Tanfidziyah NU akan mempertemukan sejumlah nama kuat sebagai kandidat, antara lain incumbent KH. Said Aqil Siroj, H. As’ad Said Ali, dan KH. Yahya Cholil Staquf. Pemilihan akan dilangsungkan dengan mekanisme pemungutan suara terbanyak dari 500 lebih suara perwakilan wilayah dan cabang yang sudah terdaftar. [shk]