Kasus salah data yang dilakukan Rumah Zakat berujung minta maaf, permintaan maaf ini disampaikan melalui akun resmi facebook Rumah Zakat dengan tulisan dan video. Berikut pernyataan klarifikasi dan permohonan maaf yang disampaikan Rumah Zakat :
KLARIFIKASI DAN PERMOHONAN MAAF
Assalamu’alaikum wr.wb
Sahabat zakat yang dirahmati Allah SWT
Tahun ini kami melanjutkan kembali program qurban dengan program Superqurban dan Desaku Berqurban. Desaku Berqurban adalah program berkurban yang distribusinya difokuskan untuk desa – desa di seluruh Indonesia.
Terkait dengan postingan Video dengan judul ‘Minim Pequrban Hanya Ada Satu Kambing Untuk Seluruh Warga Desa’, setelah ditelusuri, kami mengakui adanya ketidaktepatan penyajian data yang dituangkan dalam konten narasi dan video tersebut.
Untuk itu kami menyampaikan permohonan maaf khususnya kepada Kepala Desa beserta jajarannya, Tokoh Desa dan Masyarakat Desa Ngadirejo Kec. Reban Kab. Batang Jawa Tengah dan umumnya kepada Sahabat Zakat atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari konten tersebut.
Kami ingin menyampaikan kembali bahwa konten tersebut berasal dari niat yang baik untuk berbagi kebahagiaan kepada masyarakat melalui program ‘Desaku Berqurban’ khususnya di desa-desa di seluruh Indonesia. Kami pun berharap melalui program ini bisa berkolaborasi dengan banyak pihak.
Atas ketidaktepatan dalam penyajian data tersebut akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi kami. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan koreksinya. Mohon doakan kami agar terus amanah dan membahagiakan lebih banyak masyarakat di seluruh Indonesia.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Manajemen Rumah Zakat
Kepala Desa Ngadirejo, Maftuhin merasa desanya dirugikan dengan data hoax yang dipublish Rumah Zakat, berbeda dengan data rumah zakat, Maftuhin membongkar data perolehan hewan qurban pada tahun 2019, terdapat 2 ekor sapi dan 26 ekor kambing, dan untuk 2018, ada 30 ekor kambing dan satu ekor sapi.
“kami merasa dirugikan dengan informasi hoax yang sudah dimuat Rumah Zakat bahkan kami selaku pemerintahan desa, tokoh ulama, tokoh masyarakat yang ada di desa ngadirejo merasa sangat-sangat dirugikan dengan adanya konten video tersebut,” ungkapnya
Dari rumah zakat, lanjut Ia, tidak ada klarifikasi soal data, langsung membuat konten video dan di share ke medsos.
“klarifikasi permohonan maaf kami rasa tidak cukup dengan tulisan dan video yang diposting di facebook, saya rasa itu tidak cukup, harusnya niat baiknya disampakan ke sini langsung,” pintanya
Kepala Desa juga mendapatkan informasi sudah ada beberapa pemuda desa ngadirejo yang mendatangi rumah relawan dari Rumah Zakat,
“tadi malam sudah ada sekitar enam pemuda yang datangi rumah relawan rumah zakat, untuk klarifikasi,” paparnya
Maftuhin berharap desanya tetap kondusif dan Rumah Zakat mau menyampaikan permohonan maaf tidak hanya di medsos saja.
“saya berharap tetap kondusif, dan berharap rumah zakat menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf tidak hanya melalui tulisan dan video saja, kami berharap datang langsung ke sini, permohonan maaf untuk warga masyarakat desa ngadirejo,” tutupnya