Jakarta, Buletinnusantara – Lebih dari enam ratus orang telah mengikuti pelatihan baca kitab kuning, metode kilat 17 jam bisa baca kitab kuning semakin banyak peminat, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrahim, KH Cep Herry Syarifuddin telah memberikan pengajaran motode tersebut ke berbagai daerah
“Yang pernah ikut pelatihan yang sistim 5 jam, pesertanya sudah lebih dari 500 orang. Sedangkan yang privat sistim 17 jam langsung belajar ke pesantren Sabilurrahim 40 orang,” kata KH Cep Herry kepada Buletinnusantara.com melalui pesan singkatnya, Senin (17/8).
Selain Jabodetabek kiai jebolan pondok pesantren Cipasung ini siap menyampaikan metode ini hingga Jawa-Bali
“Daerah yang sudah disambangi untuk workshop antara lain Karawang, Bekasi, Bogor Majalengka, Bandung, Subang, Sukabumi. Daerah yang sudah masuk jadwal untuk workshop setelah Covid aman adalah Cirebon, Cianjur, Tasikmalaya, Jakarta, dan Tangerang,” papar KH Cep Herry.
Alhamdulillah, KH Cep Herry melanjutkan, dua santri pelatihan Cara Cepat Baca Kitab Kuning sistim 17 jam asal Singaparna Tasikmalaya sudah bisa membaca huruf gundul pada kitab Fathul Qorib dan Fathul Mu’in, dengan belajar kilat lima hari di Pondok Pesantren Sabilurrahim Mekarsari Cileungsi Bogor. Semoga ilmu yang didapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan berkah. Bisa menjadi penerus perjuangan ulama-ulama NU dalam merawat serta memajukan agama dan bangsa,” jelasnya
Dengan metode ini diharapkan orang tidak kesulitan lagi belajar Nahwu Sharaf, juga bisa membantu umat Islam dalam memahami kandungan ayat dan hadits secara baik, benar dan utuh, serta ikut mengkaderisasi ulama sebagai generasi penerus para ulama sepuh yang telah banyak pulang ke rahmatullah, karena syarat utama untuk menjadi ulama adalah mampu membaca kitab kuning.