Jakarta, Buletinnusantara – Menimba ilmu bisa dilakukan di mana saja. Salah satunya di Indonesia Knowledge Forum (IKF). IKF yang dikenal sebagai forum diskusi tahunan merupakan salah satu ajang untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). IKF merupakan media berbagi pengetahuan yang mempertemukan anak bangsa dengan berbagai bidang pengetahuan dan pengalamannya masing-masing, seperti ekonomi, marketing, inovasi, SDM dan kepemimpinan.
Sejak digelar tahun 2012 IKF mendapat respons positif dari masyarakat. Hal ini tercermin dari jumlah peserta yang semakin meningkat setiap tahunnya. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui BCA Learning Service kembali menggelar IKF IV-2015 yang bertema Moving Our Nation to the Next Level: “Utilizing Knowledge for Sustainable Innovation Across Generation” di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, 7 – 8 Oktober 2015.
IKF IV-2015 dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dengan didampingi Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Jahja mengatakan, kunci sukses dalam berkarya adalah mau menerima masukan dari berbagai sumber yang kompeten di bidangnya. “Kami menyadari adanya optimisme dan tekad kuat dari masyarakat Indonesia untuk meraih kemajuan dan perubahan pada setiap sektor. Namun, optimisme dari diri sendiri tidak cukup. Perlu didukung pelajaran yang memadai. IKF menjadi media sharing pengetahuan dan pengalaman,” lanjut Jahja.
IKF IV 2015 menghadirkan berbagai tokoh bisnis yang berpengalaman dan figur penting di tanah air, antara lain CEO Microsoft Indonesia Andreas Diantoro, ekonom Faisal Basri, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Strategic Brand Advisor Ooredoo Group Erik Meijer, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan 14 tokoh lainnya.
IKF juga dilengkapi dengan serangkaian pameran (expo) yang diikuti oleh penyedia pengetahuan yang sudah teruji kualitasnya. Sehingga IKF menjadi sebuah one stop knowledge solution bagi setiap organisasi yang membutuhkan pengetahuan untuk diterapkan dalam organisasinya.
Sebelum kegiatan ini, pada 7 September 2015 telah digelar media sharing IKF 2015 yang membahas outlook perekonomian Indonesia di Menara BCA, Jakarta. Acara itu menampilkan narasumber Pembina BCA Learning Service dan Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, General Manager BCA Learning Service Lena Setiawati, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, Direktur CRIM Surya University Riza Muhida, dan pengamat ekonomi A. Prasetyantoko.
Cyrillus mengatakan, IKF IV 2015 membuktikan konsistensi BCA dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Di tengah kondisi perekonomian Indonesia bahkan dunia yang penuh tantangan, penting bagi seluruh pihak memanfaatkan seluruh pengetahuan dan wawasan demi memberikan kontribusi untuk memperkuat kondisi fiskal dan perekonomian Indonesia.
“Kerja sama seluruh pihak dari berbagai bidang juga dibutuhkan untuk memperkuat perekonomian yang sedang dihadapkan dengan melemahnya rupiah,” tuturnya.
Cyrilus menambahkan, bangsa Indonesia memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk mempertahankan, bahkan memperbaiki kondisi perekonomian di tengah tantangan perekonomian global. Banyak yang bisa dikembangkan dari potensi SDM dan SDA yang kita miliki, seperti pendidikan, pariwisata, serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Tentunya hal ini harus didukung oleh upaya terbaik dari berbagai pihak guna mencari solusi dan inovasi untuk meningkatkan kualitas bangsa, yang menjadi salah satu topik IKF IV 2015.
Sementara itu Lena Setiawati mengatakan, spirit utama dari event KF IV 2015 adalah untuk menjaga optimisme di tengah kondisi perekonomian yang tengah mengalami tantangan akhir-akhir ini. Dengan adanya IKF IV-2015, General Manager BCA Learning Service ini berharap masyarakat dapat terinspirasi oleh hal-hal yang terjadi di sekitar.
Sumber : Detik.com