Bogor, Buletinnusantara –  Menteri Ketenagakerjaan membuka acara ‘Kemnaker Goes to Campus’ di Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (2)13/2). Pembukaan ditandai dengan 

penempelan tangan Menaker Ida Fauziyah, Rektor Unusia H Mochammad Maksum Mahfoedz, dan Plt Dirjen Binapenta & PKK Aris Wahyudi.

Menaker Ida menyatakan bahwa Kemnaker Goes to Campus merupakan program yang dilakukan secara perdana di Unusia. Melalui program ini, ihaknya mengaku ingin memberikan kesempatan kepada para mahasiswa tentang apa saja program yang ada di Kemnaker.

“Program ini mengajak kepada teman-teman me-link-an potensi teman-teman di pasar kerja,” kata Ida.

Ia juga menyatakan bahwa program ini untuk meningkatkan kompetensi harus dimiliki tidak hanya oleh orang-orang yang sudah bekerja, melainkan juga kepada mahasiswa, sehingga ketika lulus kuliah, mahasiswa telah mempunyai kompetensi untuk terjun di dunia kerja.

Dalam konteks peningkatan kapasitas SDM, konsentrasi Kemnaker disebutnya pada upaya meninkatkan kompetensi dan produktivitas. “Ketika dia selesai kuliah, maka mereka diterima di pasar kerja,” ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam era revolusi industri 4.0, pelatihan vokasi diharuskan memenuhi kebutuhan pasar karena perubahan dunia kerja yang cepat ini akan banyak jenis pekerjaan yang hilang dan diganti dengan jenis pekerjaan baru.

Kemnkaer memiliki balai-balai latihan kerja dan program-program, seperti kartu pra kerja yang dikerjasamakan dengan pihak-pihak terkait. Program kartu pra kerja dirilis pada 2020 ini.

“Ini salah satu upaya kita untuk meningkatKn kompetensi angkatan kerja kita,” ucapnya.

Sementara Plt Dirjen Binapenta & PKK Aris Wahyudi mengemukakan bahwa tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2019 menunjukkan sebanyak 7,05 juta orang menganggur.

Menurut Aris, penyumbang angka 7,05 itu di antaranya berasal dari lulusan perguruan tinggi dan pendidikan vokasi seperti SMK. Atas dasar itu, Kemnaker perlu menyapa dan mengingatkan kampus-kampus, khususnya kampus yang usianya baru seperti Unusia agar memahami perubahan dunia kerja.

“Kami ingin bermain di hulu, mengajak, mengingatkan kepada penghasil-penghasil tenaga kerja terampil untuk ngeh dengan perubahan dunia kerja, digital disruption. Ada jabatan-jabatan lama yang hilang, tapi sunatullahnya hilang itu berganti dan tumbuh jabatan-jabatan baru,” kata Plt Dirjen Binapenta & PKK Aris Wahyudi.