Jakarta, buletinnusantara – Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan pelaksanaan kurban yang berlangsung setiap tahun membawa pesan penting bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Salah satunya, agar lebih memberikan perhatian optimal terhadap dunia peternakan yang menghasilkan hewan kurban berkualitas.
Hal ini disampaikan Menag saat mencanangkan Gerakan Teladan Berkurban Nasional 2020 dalam rangka menyambut Idul Adha 1441H bersama Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla yang digelar secara daring.
“Umat Islam harus memperhatikan distribusi ketersedian hewan kurban agar lebih merata sekaligus memberikan peluang bagi rakyat kecil dalam hal ini para peternak di pedesaan,” kata Menag, Rabu (29/07).
Menurut Menag potensi kurban terbesar umumnya berada di perkotaan. Karena mayoritas kelas menengah muslim berada di perkotaan. Untuk itu suplai dan distribusi penjualan hewan kurban antar wilayah harus ditangani dengan baik.
“Saya tahu beberapa lembaga telah melakukan program penyediaan daging kurban dalam kemasan. Hal ini bagus sekali sehingga semakin luas distribusinya dan jangkauanya serta tidak mengurangi hak fakir miskin,” ujar Menag.
Ia menambahkan dari sudut hukum agama berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 37 2019 menyebutkan menyimpan sebagian daging kurban yang telah diolah dan diawetkan dalam waktu tertentu untuk pemanfaatan dan pendistribusian kepada yang lebih membutuhkan adalah mubah (boleh) dengan syarat tidak ada kebutuhan mendesak.
Lokasi pencanangan Gerakan Teladan Berkurban Nasional 2020 digelar serentak secara daring dari tiga daerah, yakni Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sulawesi Selatan.
Tampak mengikuti Pencanangan Gerakan Teladan Berkurban Nasional 2020, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, CEO Buka Lapak Rochmat Kaimuddin dan Direktur Bank Syariah Mandiri Anton Sukarna.