Jakarta, Buletinnusantara – Rohyati (25) tahun, seorang pembantu rumah tangga (PRT) nekad kabur dengan cara meloncat dari lantai tiga rumah majikannya Simamorang ke atap rumah tetangga, lantaran sering mendapatkan tekanan dan disekap, dijalan H. Tohir rt.10 rw.04 no.17b Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jum’at (24/06/2016).
Menurut keterangan H.Hafiz Ketua Rt.04 mengatakan, ” Korban loncat dari lantai tiga belakang rumah dan jatuh di atap rumah tetangga, korban mengalami patah tulang pinggang sehingga menyebabkan lumpuh pada bagian sebelah kiri dan luka terbuka dibawah mata kaki, korban langsung kami larikan ke RS. Medika Permata Hijau dengan mobil angkutan umum (Mikrolet) karena kondisinya yang sudah banyak mengeluarkan darah, saat ini korban sedang ditangani pihak medis”, katanya
H.Hafiz menambahkan, ” kejadian ini bukanlah pertama kali, tapi sudah terjadi sebanyak lima kali sejak tahun 2014 sampai sekarang, kelima pembantu Simamorang pernah menghadap saya dengan memberikan laporan gajinya tidak dibayarkan selama tiga bulan, sering mendapatkan tekanan dan disekap”, jelasnya
Saya seperti dipenjara disini, tidak boleh keluar rumah dan pulang kampung, saya sudah tiga bulan tidak digaji, makanya saya nekad lompat dari lantai tiga depan rumah”, kata H.Hafiz meniru ucapan pengaduan PRT yang lama kepada Buletinnusantara.com
Lanjut H.Hafiz, ” saya sudah mengambil tindakan dengan memanggil Simamorang untuk menghadap, baik melalui lisan maupun tertulis, tetapi beliau tidak menanggapi dan tidak datang menghadap saya”, tegasnya
Sedang menurut kesaksian Pemilik rumah makan Warung Tegal (warteg), pembantu rumah tangga tersebut sering mendapatkan kekerasan dari majikannya dan tidak boleh keluar rumah,” saya aja pernah dimarahi mas sama anak majikannya gara-gara pembantunya makan di warung saya,” jelasnya kepada awak media
Ketika awak media ke RS Medika Permata Hijau untuk mencari keterangan kebenarannya, ternyata korban sudah dirujuk ke RS Pelni berdasarkan atas permintaan sendiri (APS).
Korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dirawat ke RS Pelni Petamburan atas permintaan sendiri(Pasien), padahal kami dari pihak RS Medika Permata Hijau masih bisa menanganinya,” kata Kokom Supervisor RS.Medika Permata Hijau.
Reporter : Jamal