Jakarta, Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siroj bersyukur karena Indonesia memiliki struktur sosial yang jelas dan kuat. Menurut Kiai Said, keberadaan struktur sosial menjadi kekuatan penting dalam menjaga keutuhan negara. Struktur sosial yang dimaksud adalah sejumlah ormas seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Irsyad, dan Al-Washliyah.
“Kita bersyukur bangsa Indonesia mempunyai struktur sosial yang jelas,” kata Kiai Said pada acara seminar bertajuk ‘Selamatkan Indonesia dari Radikalis, Teroris, dan Separatis’ di Jakarta Selatan, Kamis (12/9).
Sementara di negara-negara Timur Tengah, kata Said, keberadaan struktur sosial sulit didapatkan. Di negara-negara yang tengah membangun kembali kekuatannya itu hanya terdapat ikatan kesukuan dan partai politik.
“Di kita, partai politik ada, suku ada, kita juga punya circle group social yang disatukan dengan visi misi organisasi kemasyarakatan atau keagamaan. Ini merupakan kekuatan bangsa,” katanya.
Ia juga mengemukakan bahwa nasionalisme di Indonesia lahir dari hati orang-orang yang beriman, seperti pendiri NU Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli dari Sumatera Barat, dan pendiri PUI KH Abdul Halim. Mereka adalah tokoh-tokoh Islam sekaligus nasionalis.
“Maka kata Mbah Hasyim Asy’ari hubbul wathan minal iman. Anda beriman harus nasionalis, Anda nasionalis harus beriman kepada Tuhan. Ini harus kita syukuri,” ucapnya.
Sementara di Timur Tengah, sambungnya, nasionalisme datang dari luar, yakni Michel Aflaq yang merupakan tokoh nasionalis sekuler. Kini, di Timur Tengah susah mencari tokoh agama yang juga seorang nasionalis. Nama-nama seperti Yusuf Qardlawi, Sayyid Qutub merupakan tokoh Islam, tapi tidak memiliki spirit nasionalisme yang tinggi seperti tokoh-tokoh di Indonesia. Begitu juga nama-nama seperti Gamal Abdul Nasir yang nasionalis, tapi bukan agamawan.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah agar selalu mendukung keberadaan ormas yang memiliki komitmen terhadap empat pilar bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
“Kebersamaan harus kita pelihara, terutama di antara ormas-ormas, ormas Islam atau ormas lain saling memperkuat, saling mendukung, saling menopang, yang sama-sama kita mempunyai visi misi ingin memperkuat Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945,” pungkasnya.