Jakarta, Buletin Nusantara — Minimnya skill dan minat berwirausaha disinyalir menjadi salah satu penyebab tingginya pengangguran terdidik di Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat pengangguran terdidik di Indonesia pada Agustus tahun 2020 mencapai 6,27 juta jiwa atau 64,24 persen dari total pengangguran di Indonesia.
Di sisi lain, jumlah partisipasi generasi pemuda pada aktivitas wirausaha masih berkisar 3,47 persen dari total penduduk Indonesia. Agar jumlah pengangguran dapat ditekan, diperlukan upaya yang konkret melalui peningkatan jumlah wirausahawan di Indonesia.
Menyadari hal tersebut, ID Food berkerja sama dengan PT Bio Farma dan Masyarakat Ekonomi Syariah berkolaborasi menyelenggarakan Seminar Nasional Wirausaha Muda Syariah dengan tema “Pengembangan Ekonomi Syariah kepada Wirausaha Muda dalam Mendukung Keberlanjutan dan Kemandirian” pada Kamis, 3 Februari 2022 secara hybrid bertempat di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Webinar Wirausaha Muda Syariah menjadi sarana edukasi kepada generasi muda (khususnya mahasiswa dan pelaku usaha start-up) di bidang kewirausahaan dan etika bisnis syariah. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya lebih banyak wirausahawan muda syariah yang sukses, inovatif dan memiliki usaha yang berkelanjutan.
Seminar dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri BUMN RI, Pahala Nugraha Mansury selaku Wakil Menteri BUMN I sekaligus sebagai Ketua VI Pengurus Pusat MES. Pahala dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kekuatan wirausahawan merupakan sumber bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kita percaya bahwa sumber pertumbuhan ekonomi itu bisa bangkit, tentu salah satunya adalah kekuatan yang berasal dari para wirausahawan,” ujar Pahala
Menurut Pahala, besarnya antusiasme dan minat mahasiswa serta generasi muda saat ini untuk menjadi wirausahawan dan mendirikan startup merupakan momentum positif yang penting.
Di sisi lain, Pahala menjelaskan bahwa pegeluaran kebutuhan muslim global setiap tahunnya bisa mencapai USD 1,9 triliun. Menurutnya hal itu merupakan potensi ekonomi yang harus dimanfaatkan sebagai momentum menjadikan Indonesia sebagai produsen produk halal dunia melalui kehadiran para wirausaha muda.
Oleh karena itu, Pahala menegaskan bahwa Kementerian BUMN dengan perusahaan
BUMN dan MES secara bersama-sama dan sistematis akan mendorong peningkatan
jumlah populasi wirausahawan muda di Indonesia.
“Kita harapkan para wirausahawan yang kita dorong dapat menyediakan lapangan kerja, mengurangi tingkat kemiskinan, dan menekan ketimpangan ekonomi nasional.
Sementara itu, Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Seminar wirausaha muda syariah ini merupakan bagian dari implmentasi kerjasama dan kolaborasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat dan pengembangan ekosistem
ekonomi syariah.
“Beberapa program lain yang menjadi implementasi dari kerja sama ini ialah
pengembangan wirausaha syariah pada startup, UMKM, dan ada juga pendampingan untuk sertifkasi halal dan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) kepada 55 UMKM terpilih, serta kompetisi untuk wirausaha muda syariah di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang pemenangnya akan mendapat bantuan dalam pengurusan serfikasi halal dan PIRT,” ujar Arief
Arief berharap dengan kolaborasi ini dapat mendapat mendukung upaya pengembangan dan membumikan ekonomi syariah sebagai system ekonomi berkeadilan.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara holding BUMN pangan atau ID Food dengan holding BUMN farmasi dan MES terkait kolaborasi dalam pemberdayaan ekonomi umat dan pengembangan ekosistem ekonomi syariah Indonesia.