LOMBOK, buletinnusantara – Selama penyelenggaran Munas Alim Ulama dan Konbes PBNU di Nusa Tenggara Barat (23-25/11/2017), Pagar Nusa menerjukan Pasukan Inti (Pasti) yang merupakan barisan pendekar-pendekar terbaiknya. Setelah penutupan Munas dan Konbes PBNU yang dihadiri Wapres Ir. H. Jusuf Kalla, Pagar Nusa menyelenggarakan Apel Pendekar, sekaligus penyematan tanda penghargaan atas bakti dan pengabdian Pasukan Inti yang mengawal para kiai.

Agenda Apel Pendekar ini, diselenggarakan pada Sabtu malam (25/11/2017) di Gedung PWNU Nusa Tenggara Barat, yang sekaligus kampus Universitas Nahdlatul Ulama NTB. Hadir dalam agenda ini, Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, Ketua Panitia Nasional Munas & Konbes PBNU, KH. Robikin Emhas, Sekretaris PBNU, KH. Isfah Abidal Aziz, Penasihat Pagar Nusa, Bapak Yusroni, jajaran Dewan Khos KH Ali Mustafid Hadi dan Majelis Pendekar Pagar Nusa Zainal Suwari serta pejabat daerah di kawasan NTB.

Pada agenda ini, di hadapan ratusan Pasukan Inti Pagar Nusa, dari NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten, Ketua Umum PBNU Prof Dr. KH. Said Aqil Siroj, mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap pengabdian para pendekar Pagar Nusa. “Pagar Nusa ini merupakan Banom NU yang sangat penting. Terbukti, dalam catatan sejarah bangsa Indonesia, peran para pendekar Pagar Nusa dan Kiai-Kiai pesantren, sangat krusial. Peran ini tidak banyak tercatat dalam sejarah publik, tapi sebenarnya sangat besar pengaruhnya,”ungkap Kiai Said.

Kiai Said juga menyampaikan betapa Pagar Nusa sangat bisa diandalkan. “Selama Munas & Konbes ini, peran para pendekar Pagar Nusa sangat penting. Mengawal para kiai dan menjaga keamanan selama acara Munas & Konbes. Seandainya ada gangguan keamanan, niscaya Munas dan Konbes tidak akan menghasilkan keputusan penting,” jelas Kiai Said.

Dalam tausyiahnya, Ketua Umum PBNU ini memberikan penegasan penting, kepada para pendekar Pagar Nusa. “Kita ini memiliki dua amanah penting: amanah diniyyah dan amanah wathaniyyah. Amanah diniyyah (amanah keagamaan) menjadi tonggak para kiai dan santri-santri menjaga tegaknya agama, di tengah pelbagai goncangan serta dinamika politik. Sementara, amanah wathaniyyah (amanah kebangsaan), menjadikan para kiai dan santri tetap konsisten menjaga keutuhan bangsa,”terang pengasuh pesantren as-Tsaqafah, Jagakarsa, Jakarta.

Ketua Umum Pagar Nusa, Nabil Haroen, yang memimpin Apel Pendekar, menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada para pendekar. “Sebagai Ketua Umum Pagar Nusa, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam. Meski para pendekar hanya istirahat 2-3 jam dalam sehari, semuanya semangat dan aktif mengawal kiai-kiai serta Bu Nyai. Ada 100 pendekar dari NTB, 97 pasukan inti nasional, termasuk pasukan inti wanita dari Banten,” ungkap Nabil.

Menurut Nabil, pasukan inti dan pendekar yang mengawal Munas-Konbes PBNU merupakan pendekar pilihan, yang telah teruji kualitasnya. Pimpinan Pusat Pagar Nusa juga telah menerima permintaan pembentukan dan pelatihan Pasukan Inti, lebih dari 50 Pengurus Wilayah dan Cabang. “Ada sekitar 250 Cabang Pagar Nusa di Indonesia dan Internasional. Pada awal 2018 nanti, ada 20an Cabang Internasional yang akan terbentuk, di Jepang, Korea Selatan, China, beberapa negara Eropa dan Timur Tengah,” jelasnya.

Nabil Haroen berharap para pendekar Pagar Nusa tetap konsisten mengamalkan amanah, sebagai Pagar Nahdlatul Ulama dan Bangsa. Selama empat bulan terakhir, Nabil Haroen dan jajaran pengurus Pagar Nusa telah bersilaturahmi dan konsolidasi langsung dengan lebih dari 150 PW dan PC Pagar Nusa di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam waktu dekat, Pagar Nusa juga akan bekerjasama dengan Kedutaan negara-negara Asia, Australia, Amerika dan Eropa, dalam bidang international security, inner energy dan seni budaya (*).